Semua orang pasti punya salah dan dosa, tapi lebih baik tidak dibicarakan pada saat keluarga sedang berduka. Semua orang pasti ada salah dan dosa, tapi lebih baik kita anggap itu sebagai sebuah kesalahan biasa atau karena lupa. Semua orang pasti pernah terjerumus dosa, dan itu manusiawi dan biasa. Tapi, membicarakan aib orang lain yang telah meninggal dunia, sungguh tak pantas dan pastinya berdosa. Jika benar almarhum pernah melakukan salah, membicarakan kesalahannya itu dosa. Namun jika salah almarhum melakukan salah, berarti itu hanya fitnah dan dosanya sangat luar biasa.
Edrik Tjandra, salah seorang pelayat yang tiba di rumah orangtua Olga Syahputra selain memanjatkan doa, ia juga menjelaskan selama ini tidak ada yang ditutupi dari kabar sakitnya Olga Syahputra.
Meski ia hampir tidak bisa ditemui semua orang selama dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, hal itu untuk yang terbaik bagi Olga.
"Beritanya tolong jangan menyudutkan, bukan dirahasiakan atau ditutupi. Kami hanya ingin Olga dapatkan perawatan yang terbaik," katanya saat ditemui di rumah duka, Jalan Kresna Raya No. 4, Duren Sawit, Jakarta, Jumat, 27 Maret 2015 malam.
Setali tiga uang dilontarkan Tara Budiman. Ia juga merasa kehilangan figur yang mengayomi selama berkarier di dunia entertainment. Selaku sahabat Tara memohon masyarakat membuka pintu maaf untuk almarhum.
"Indonesia kehilangan salah satu seniman luar biasa. Olga itu sahabat, kaka, dan keluarga. Mengajarkan kami banyak hal. Seluruh Indonesia tahu Olga sangat baik," katanya.
"Kami minta permohonan maaf jika ada salah kata dan perbuatan, yang menyinggung hati masyarakat," ujarnya lagi.
Olga Syahputra meninggal dunia di Singapura pukul 17.17 waktu setempat, Jumat, 27 Maret 2015. Olga meninggal di usia 32 tahun.
Sebelumnya ucapan duka dan belasungkawa diucapkan oleh para sahabat Olga melalui Twitter. Jessica Iskandar, Julia Perez dan Dewi Perssik larut dalam kesedihan.