Sejak belia, Nabilah Abdul Rahim Bayan dibiasakan ke-2 orangtuanya menghafal Alquran. Dikarenakan pada saat itu dia masih kecil, proses menghafal Alquran terbilang lama.
"Dulu kan msh kecil, masih senang bermain-main, jadinya lama," tuturnya ketika berbincang-bincang usai Wisuda Agung Daarul Quran di Masjid Istiqlal, Jakarta.
Muslimah kelahiran Makkah, Arab Saudi, 15 April 1992 ini mengaku pada awalnya mengalami kesusahan dalam menghafalkan Alquran. Tapi, orangtuanya dengan telaten, sabar, dan penuh kedisiplinan tinggi mengajarinya menghafal.
"Orang tua saya sangatdisplin. Saat waktunya menghafal, ya aku mesti menghafal. Aspek itu dilakukan dengan cara diulang-ulang," katanya yg tumbuh & besar di kota suci Mekkah.
PERAN ORANG TUA SANGAT MENENTUKAN
Orangtua Nabilah mempunyai peranan mutlak dalam meletakan basic hafalan Alquran. Sedari umur lima thn, Nabila telah diajarkan menghafal juz amma.
"Hubungan antara orang tua & anak dlm menghafal Alquran itu teramat mutlak," jelasnya yg berbahasa Indonesianya lumayan tidak tersendat meskipun lebih tidak sedikit berbahasa Arab dalam komunikasi sehari-hari.
Lantaran itu, lanjut dirinya, bagi mereka yg mau menghafal Alquran ada baiknya meminta doa orang tuanya semaksimal mungkin. "Mintalah doa restu, sebab doa orang tua itu cepat dikabulkan Allah," kata dirinya.
Setelah Itu, semangat orang tua mendorong anak-anaknya menghafal Alquran serta utama. Tanpa dorongan ortu susah bagi anak utk menghafal Alquran. "Yang terpenting lagi, tanyalah diri masing-masing apakah maksud menghafal Alquran. Apakah mencari keberkahan hidup atau apa," kata beliau.
Dalam proses menghafal Alquran, Nabilah bekerja keras. Dirinya ikuti metode yg membantu hafalan Alquran di Arab Saudi. Jebolan Ummul Qura University jurusan Syariah ini hasilnya hafal Alquran 30 juz di usianya yang ke 17 th.
"Jadi, metode yg aku laksanakan, pagi sekolah, lalu dari Ashar sampai Magrib menghafal Alquran. Ini konsisten berulang dilakukan," kata ia.
MENJADI PENGAJAR BIMBINGAN HAFALAN AL-QURAN
Dua thn dulu, Nabilah jadi pembimbing acara intensif menghafal Alquran di Arab Saudi. Di dinas tersebut, dia jadi satu-satunya pengajar dari Indonesia.
Utk menghafal Alquran di Instansi tersebut sanggup ditempuh dua bln saja. "Tapi dikarenakan itu waktunya amat sangat pendek menjelang Ramadhan, aku sanggup ajari anak menghafal Alquran dalam sebulan," kata ia.
Sekarang Ini, istri dari Pengasuh Ponpes Daarul Qur'an Ketapang, Cipondoh, Tangerang, Ustaz Slamet Ibnu Syam mengaku bahagia dapat share ilmu & melahirkan para penghafal al-Quran.
"Kita membaca Alquran saja mendapat pahala, bayangkan gimana mengajari orang menghafal Alquran, pasti ada bonus tentunya," katanya sambil tersenyum.
Bahkan di lembaga menghafal Alquran itu, dirinya mengajari putri seseorang imam Masjidil Haram, Syekh Handal Al-Muaqly. Awalnya Nabila tidak tahu, salah satu peserta didiknya putri satu orang Imam Masjidil Haram. "Pada saat aku tahu, wah... apa bener nih anak imam Masjidil Haram," katanya bangga.
Nabilah yg baru kembali ke Tanah Air ini menyaksikan demikian besarnya antusiasme anak-anak utk menghafal Alquran. Sebahagian dari mereka, ada yg kuat utk menghafal satu halaman Alquran dalam sepuluh menit.
Ada juga peserta yg mampu, tapi ada juga kesalahan satu atau dua. "karena itu mereka yg sedikit kesalahannya ini bakal diprioritaskan. Mereka bakal diberikan pekerjaan hafalan tiga halaman tiap hri," kata beliau.
NABILAH AKAN TERUS MENGHAFAL AL-QURAN
Ketika Wisuda Besar Indonesia Menghafal Quran ke-6 di Masjid Istiqlal, Ahad (22/11), Nabilah turut hadir. Di atas panggung, didampingi Ustaz Yusuf Mansur, dia memperlihatkan kemampuannya menghafal ayat suci Alquran. Mereka yg hadir di wisuda tersebut terkagum dgn kekuatan Nabilah.
Nabilah pula tidak kalah kagum dgn antusiasme umat Islam di Indonesia dalam menghafal Alquran. Dirinya menonton ada perkembangan signifikan yg dilakukan umat Islam dalam menghafal Alquran. "Kedekatan umat Islam di Indonesia dgn Alquran luar mampu. Aku terharu," kata beliau.
Sekarang Ini, Nabilah konsisten mengasah kemampuannya dalam menghafal & mengkaji Alquran. Harapannya, ilmu yg dia ajarkan terhadap anak didiknya kian mantap. "Saya tetap mencari ilmu, & konsisten mempelajari,’’ ungkap Nabilah penuh semangat.[]