Sekitar Tahun 2011 Saya
dikasih selebaran oleh K.H. Abdurrahman Pengasuh PP AL BAJIGUR Tenonan Manding. Menurut pengakuan beliau, ada orang ahli IT yang berhasil ngehack situs resmi salah satu partai politik beraliran kanan yg menginginkan penegakan Khilafah di Indonesia. Dalam propaganda tersebut, mereka punya target tahun 2030 NU harus BUBAR dari Indonesia.
Awalnya saya tidak menggubris propaganda tersebut, namun akhirnya saya baru sadar bahwa hal itu merupakan skenario Internasional yg menginginkan Indonesia teriris-iris, terpecah belah, karena NU dianggap sebagai benteng pertahanan NKRI.
Berbanding lurus dengan edaran tersebut saya juga menemukan informasi bahwa Iran berani mengeluarkan statement bahwa NU itu kafir zindiq. Target Iran lebih awal dari edaran yg saya baca 6 tahun silam. Mereka punya target Tahun 2020 NU harus habis.
Secara kasat mata Iran telah mampu membenturkan NU vs Syiah, Amerika mampu membenturkan NU vs Wahhabi. Melihat fenomena kebangsaan, kebhinnekaan, di Indonesia lebih lebih pasca meledaknya kasus penistaan agama yg dilakukan/diucapkan oleh calon petahana gubernur DKI Jaya Basuki Cahaya Purnama. Mereka yg berada di jalur kanan seakan menemukan momentumnya. Mereka yg dulu tidak menemukan "panggung" dan "tidak memiliki massa besar" seakan hari ini massa yg besar itu adalah kelompok mereka. Kondisi carut marut ini semakin diperparah dg aksi yg dilakukan pada saat aksi bela Islam III yg dikenal dengan Aksi 212. Salah satu peserta aksi ada yg berkalung kardus/kertas bertuliskan SAYA PENGIKUT NU K.H. HASYIM ASY'ARI bukan NU-nya SAID AQIL SIRAJ . Begitu dalam tulisannya. Saya lalu kemudian membatin " Mereka Sukses Mengobok-obok NU, mereka berhasil memecah belah kekuatan NU."
Keadaan ini diakui atau tidak merupakan buntut panjang dari silang-sengkarut dari kelompok yang tidak puas atas hasil Muktamar NU di Tebuireng. Bahkan pro-kontra atas aksi 411 dan 212 telah meluluhlantakkan sendi sendi ukhuwah nahdiyyah kita. Keadaan ini semakin keruh setelah tokoh NU asal Jombang menyerang Gus Mus di sosmed atas fatwa menggelitik yg dilakukan Beliau bahwa Shalat Jum'at di Aspal Bid'ah besar. Kontan saja "perang dalil " menjadi viral di media sosial tak terelakkan. Saya lalu berpikir " inikah yg dimaksud dan diinginkan oleh Islam jalur kanan bahwa TAHUN 2020 NU HARUS MUSNAH dari Indonesia ????" Nauzubillah.
Saya masih yakin dengan doa dan istikharah Syaikhona Kholil Bangkalan, NU akan menjadi mata air jernih yang akan mengalir ke pelataran yg lebih rendah. Ahlussunnah Wal Jamaah yg sudah musnah di tanah hijaz akan GREEN di Indonesia sebagaimana mimpi Sunan Ampel yg bermimpi didatangi Rasulullah bahwa Islam Rahmatan lil 'Aalamin akan tumbuh subur berkembang di Indonesia.