Al Munawi menyebutkan bahwa Allah SWT bakal mengakhirkan/menunda balasan tiap-tiap dosa-dosa di hri kiamat. Sehingga di hri itu para pelakunya memperolah balasannya bila Allah menghendaki. Kecuali hukuman bagi yg berbuat durhaka pada orang tua, yaitu kedua orang tua kandung Muslim, sehingga Allah akan mensegerakan nya hukuman di dunia ini.
& bagi mereka yg sudah melaksanakan perbuatan durhaka kepada orang tuanya, hendaklah mereka tak terlena bersama diakhirkannya sekian lama akibat dari dosanya itu, sebab balasan tersebut tentu dapat terjadi walaupun dalam jangka waktu yang lama.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : كُلُّ الذُّنُوبِ يُؤَخِّرُ اللَّهُ تَعَالَى مِنْهَا مَا شَاءَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ، إِلَّا عُقُوقَ الْوَالِدَيْنِ فَإِنَّهُ يُعَجِّلُهُ لِصَاحِبِهِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا قَبْلَ الْمَمَاتِ - الطبراني
Rasulullah SAW ber-sabda,”Setiap dosa-dosa, Allah swt mengakhirkan (balasannya), layaknya yg Ia kehendaki sampai hri kiamat. Kecuali durhaka kepada kedua oranguanya, sesungguhnya Allah menyegerakan (balasan) nya bagi pelaku-nya di waktu hidup di dunia sebelum meninggal.” (Riwayat At Thabarani & Al Hakim, dishahihkan oleh Al Hakim & As Suyuthi)
Ibnu Sirin diwaktu ditimpa kesedihan dia menyebutkan, ”Aku tahu bahwa kesedihan ini lantaran dosa yg sudah saya perbuat 40 thn lalu.”
Begitu serta dikisahkan bahwa saat sekian banyak ahli ibadah menyaksikan sebuah perkara (tindakan dosa), sehingga ada yg mengemukakan, ”Lihatlah balasannya sesudah 40 th.” Sehingga benar, balasan itu berlangsung sesudah 40 th.
Imam Ad Dzhabi sendiri menyebut bahwa durhaka terhadap kedua 2 orangtu trmsk ke dalam dosa besar & hal tersebut telah disepakati para ulama.* (Silakan baca dalam Faidh Al Qadir, 5/ 40)