30 April, 2017

API SUDAH SAMPAI DI PINTU GERBANG RUMAH KITA

Apa yang akan terjadi pada Pilpres 2019 nanti? Mari kita lihat bahwa pertarungan 2019 akan sama dengan 2014. Disana hanya akan ada dua kekuatan besar yaitu Prabowo dan Jokowi.

Kenapa begitu? Apakah tidak ada calon lain selain mereka? Tentu ada. Tetapi tidak akan muncul atau dimunculkan. Karena memang disainnya adalah membangun dua kekuatan besar lalu membenturkannya.

Sebenarmya Pilgub Jakarta kemaren adalah contoh kecil Pilpres nanti. Isu-isu agama akan kembali dimainkan dengan menggunakan masjid-masjid. Kali ini temanya adalah Islam vs PKI.
Jokowi pelan-pelan akan di stigmakan sebagai PKI.

Meskipun serangan ini mungkin bukan serangan langsung ke pribadi beliau, tetapi ini akan menghantam orang-orang di sekitar beliau. Jokowi dikelilingi orang-orang PKI, begitu isu besarnya. Dan genderang perang ini sudah dibangun mulai sekarang melalui ceramah, di masjid, pengajian dsbnya.

Prabowo akan memainkan kembali isu sebagai muslim, terutama ketika di belakangnya dia adalah Islam garis keras yang tidak perduli siapa pemimpinnya yang penting yang mudah ditunggangi. Persis seperti Ahok, yang dicari adalah momentum kesalahan Jokowi dan dibangun untuk memunculkan demo-demo besar.

Kali ini untuk meluncurkan demo akan jauh lebih mudah. Penguasaan Jakarta dengan menangnya Anies Sandi adalah keuntungan utama. Masjid Istiqlal akan dijadikan sebagai simbol perlawanan dan memudahkan pendemo dari berbagai wilayah menginap disana.
Seperti Ahok juga, Jokowi akan dihadapkan pada dua pilihan simalakama.
Jika kalah, maka negara kembali akan dikuasai para mafia dan sistem yang sudah dibangun susah payah hancur seketika.
Jika menang, maka kemenangan itu tidak akan diterima lapang dada. Mereka akan berteriak, "Jokowi tidak mungkin menang kecuali main curang.." Persis pilgub Jakarta, kan?

Beberapa partai yang awalnya berkoalisi dengan Jokowi dan PDIP akan pecah dan merapatkan barisan dengan Gerindra dan PKS. Terutama Golkar yang sekarang sedang terpecah dua. Juga PPP yang sudah merapat ke Gerindra. Nasdem liat-liat mana yang menguntungkan. Hanura tetap setia.

Pilpres 2019 akan menjadi pilpres terkeras yang kita lalui. Terutama karena disana banyak kepentingan yang saling berbenturan. Mulai penguasa, pengusaha, politikus dan tentara. Kemungkinan besar tentara akan mulai terpecah sesudah pilpres ini.. Ada yang bermain, ada yang memanfaatkan, ada yang mengamati dan yang paling berbahaya adalah yang menjadi penunggang setia.

Mereka yang nanti bertempur di pilpres, tidak sadar bahwa mereka sedang memainkan bola api besar yang panas sekali. Pikiran para politikus ini pendek, yang penting merebut kekuasaan tanpa melihat bahaya ke depan bahwa ada penunggan gelap di punggung mereka dengan jubah KHILAFAH.

Konsultan politik yang kemaren bermain permainan berbahaya dengan menggunakan masjid sebagai alat politik dan propaganda, juga tidak sadar bahwa ia sedang membangkitkan monster pelan-pelan.
Yang ada di pikirannya hanya uang dan bagaimana calon yang diusungnya menang. Tidak pernah berfikir bahwa apa yang dia lakukan itu suatu kesalahan besar yang akan disesalinya kemudian..

Semua elemen nasionalis harus duduk mulai sekarang dan memikirkan langkah apa yang harus dilakukan.
Sementara ini cuma Banser dan Ansor yang tampak aktif mencegat keberadaan HTI dimana-mana dengan logistik yang kurang.

Pemerintahan Jokowi sekarang ini memang kelhatan sekali berada pada posisi bimbang. Jika si Islam garis keras dihantam, mereka akan teriak HAM. Jika didiamkan, mereka merasa bahwa mereka mendapat peluang.

Si garis keras ini memang pengecut sekali.

Mereka selalu bersembunyi dibaik kata "Islam dan Muslim". Kalau diatas angin, mereka gagah berkoar, "Kami umat muslim mayoritas.." Tapi kalau terpojok teriaknya beda, "Sesama muslim bersaudara, jangan kami diadu domba dengan NU wahai syiah.."

Apa yang saya paparkan hanya berupa kemungkinan dengan melihat pola yang sama yang mereka lakukan di Suriah dan disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

Semoga ini bisa menjadi perhatian kita bersama bahwa kemerdekaan itu tidak diberikan begitu saja, tetapi harus diperjuangkan dengan sekuat tenaga. Salam secangkir kopi.
Deny Siregar.

28 April, 2017

PROVOKATOR AGAMA MAKIN GENTAYANGAN

Kepalsuan merebak dimasyarakat yang sedang mencari jatidiri.

Akhir-akhir ini banyak provokator agama bergentayangan di tengah-tengah masyarakat. Dengan penampilan dan casting yang mirip ulama, mereka menguasai mimbar khotbah dan corong-corong mikrophone rumah ibadah. Dengan suara lantang mencaci dan menghardik siapapun yang tidak sesuai dengan pendapan dan kepentingan politik mereka.

Mereka ini suka menggunakan ayat dan mengatasnamakan agama untuk menyerang dan menghancurkan sesama. Selalu mengutip ayat dalam setiap perkataan, selalu bersandar dalil dalam setiap amalan. Dalil dan ayat itu mereka ucapkan secara lantang seperti membaca mantra sulap. Kemudian dipahami secara tekstual. Apapun perbuatan dan amalan yang tidak sesuai dengan ayat dan dalil yang mereka bacakan dan pahami akan dianggap sesat (BID'AH) dan bahkan kafir.

Karena casting dan orasi yang memukau dan menggiurkan maka banyak orang yang hanyut dalam provokasi yang disampaikan. Banyak anak muda yang terlena kemudian mabuk oleh racun dan virus pemikiran yang mereka tebarkan. Akibatnya anak-anak muda itu menjadi robot yang kehilangan akal sehat, perilakunya seperti robot yang remote control-nya dipegang oleh para provokator yang meracuninya. Mereka dipisahkan dari orang tua dan para ulama yang bijaksana atas nama pemurnian agama.

Para provokator agama yang sering merujuk ayat dan dalil secara tekstual tanpa menguasai ilmu keagamaan yang memadai itu seperti dokter palsu yang membuat  diagnosa dan memberikan resep obat hanya berdasar pada teks kesehatan dan buku kedokteran. Bayangkan seorang yang tidak pernah sekolah kedokteran dan tidak menguasai ilmu kesehatan kemudian memberi resep dan mendiagnosa penyakit hanya merujuk teks-teks asli buku kedokteran.

Untuk bisa memahami buku kedokteran sampai bisa bikin resep dan mendiagnosa penyakit diperlokan kuliah di fakultas Kedokteran bertahun-tahun dengan persyaratan yang ketat. Artinya tidak semua orang boleh mengutip dan menggunakan teks buku kedokteran sekalipun semua orang bisa membaca buku kedokteran. Padahal buku tersebut bikinan manusia bukan firman Tuhan.

Hal yg sama juga terjadi dalam dunia sastra. Di balik kata-kata puisi Rendra ada berjuta makna dan berlapis arti, yg hanya bisa dipahami oleh mereka yg memahami ilmu bahasa dan sastra. Dibutuhkan waktu bertahun-bertahun untuk bisa memahami puisi seorang penyair,  apalagi di balik ayat-ayat kitab suci.

Kalau memahami teks puisi Rendra saja tidak cukup dengan akal dan nalar tapi perlu kepekaan rasa, ketajaman batin dan ilmu sastra apalagi memahami teks kitab suci yang gaya bahasanya lebih rumit dan aligoris. Kalau bahasa Arabnya masih cekak dan ilmu masih cethek bagaimana mau langsung kembali ke Kitab Suci yang berbahasa Arab dengan sastra yang sangat tinggi?

Para provokator agama yang hanya mengutip ayat dan dalil secara tekstual tanpa menguasai ilmu agama yang memadai itu seperti dokter palsu atau sastrawan gadungan yang sangat membahayakan ummat. Orang seperti ini layak disebut ulama ‘castingan’. Para ulama ‘castingan’ ini lebih berbahaya daripada dokter palsu atau sastrawan gadungan. Kalau dokter palsu atau sastrawan gadungan hanya membahayakan fisik dan imaginasi manusia tapi ulama castingan ini bisa membahayakan kehidupan manusia karena daya rusaknya lebih massif. Bangsa ini bisa hancur dan rusak oleh para ulama ‘castingan’ yang melakukan tindakan mal praktek agama di negeri ini.

Hati-hati terhadap ulama ‘castingan’ yang hanya bisa provokasi dengan mengutip ayat dan dalil secara tekstual tanpa memiliki ilmu agama yang mumpuni dan kearifan yang memadai.

Pesan KH A. Mustofa Bisri (Ist)
Oleh : Al-Zastrouw


25 April, 2017

DAFTAR SITUS PENANGKAL RADIKALISME

Inilah situs Aswaja/NU yang perlu dibaca: buat informasi Muslim.. bisa untuk menambah wawasan dan  rujukan berita berita yang benar dalam menangkal Islam Radikal.


http://www.tasamuh.id
http://www.nu.or.id
http://www.tqnnews.com

23 April, 2017

CHANNEL INSTAGRAM YANG PERLU ANDA IKUTI

Berikut beberapa link channel telegram yang bermanfaat untuk menambah ilmu kita dan mengokohkan manhaj kita dalam beragama (buka link tersebut dengan pilihan aplikasi Telegram bukan browser) :

1. Kajian Quran Tematik. Belajar Islam dari sumber aslinya
telegram.me/kajianquran
2. Belajar Ilmu Fiqh dengan mudah tanpa njelimet
telegram.me/kajian_fiqh
3. Era Muslim (Berita, Info, dan Artikel Keislaman)
telegram.me/era_muslim
4. Belajar Enterpreneurship bersama Pengusaha Muslim Dunia
telegram.me/ipporight
5. Belajar Islam pada Prof. DR. Nadirsah Hosen
telegram.me/GusNadir
6. Belajar Kajian Islam berdasar Aqidah Ahlus Sunnah
telegram.me/ahlussunnah_waljamaah
7. Mendalami Islam dan Penyimpangan-penyimpangan Aqidah
telegram.me/aswaja
8. Islamic Center Unaiza_Indo
telegram.me/jalyat_indo
9. Remaja Islam
telegram.me/remajaislam
10. Status Nasehat
telegram.me/statusnasehat
11. Untaian Nasihat
telegram.me/untaiannasihat
12. Islam itu Indah
telegram.me/islamindah
13. Darush Sholihin
telegram.me/darushsholihin
14. Al-Fawaid, faedah - faedah ilmu diasuh oleh ustadz Badru Salam hafizhahullah
telegram.me/alfawaid_cs
15. BBG Al ilmu : Menebar cahaya sunnah
telegram.me/bbgalilmu
16. Berbagi Ilmu
telegram.me/berbagiilmu
17. Muslim Muda
telegram.me/muslimmuda
18. Channel Ilmu dan Dakwah "Al-Wasathiyah wal I'tidâl"
telegram.me/abusalmamuhammad
19. Agama adalah nasehat
telegram.me/AdDhienAnNashiha
20. Jadwal Kajian Sunnah : jadwal kajian islam ahlussunnah indonesia
telegram.me/jadwalkajiansunnah
21. KajianIslam
telegram.me/kajianislamchannel
22. Penjelasan Bulughul Maram
telegram.me/bulughul_maram
23. Koran Bisa, kosa kata harian bahasa arab
telegram.me/koranbisa
24. Info Online Tajwid, seputar tajwid online dan materi tentangnya
telegram.me/onlinetajwidinfo
25. Ilmu Hadits Tanya Jawab : Penjelasan dalam bentuk tanya jawab dari buku Taisir Musthalah Al Hadits Syaikh Dr Mahmuud Thahaan
telegram.me/hadits_tanyajawab
26. Al-Manzhumah Al-Baiquniyah , pelajaran dasar ilmu hadits
telegram.me/manzhumah_baiquniyyah
27. Hadits Pilihan
telegram.me/haditspilihanku
28. Suara Al-Iman
telegram.me/suaraaliman
29. SNTV - Sabiilun Najaah TV
telegram.me/sntvchannel
30. Safdah TV
telegram.me/safdahtv
31. Yufid.TV
telegram.me/yufidtv
32. Info masjid Mu'adz bin Jabal bojong kulur :
telegram.me/muadzbinjabal
Berbahasa Malaysia :
33. Kempen Semak Hadis : Pemeriksaan hadits, yakni hadits-hadits yang tidak shahih
telegram.me/kempensemakhadis
34. Manahij Muhaddithin, diskusi hadits
telegram.me/ManahijMuhaddithin
35. Status Dr. Fathul Bari
telegram.me/drfathulbari
36. Kelas Hadits
telegram.me/KelasHadis
Berbahasa Arab :
37. Ad-dinu an-Nashihah : Nasihat -nasihat berharga dari para ulama sunnah
telegram.me/din_nasiha
38. Quthuf Qur'aniyah : seputar al-Qur'an
telegram.me/QtoofQuranih

20 April, 2017

KEKALAHAN AHOK DAN MASA DEPAN INDONESIA

Ada yang katakan Ahok kalah karena lawan gunakan isu SARA, ada yg katakan karena Masjid2 di kuasai kubu lawan, ada yang katakan karena Tim Ahok terlena dengan Sosmed, Saksi yang lemah, Tim yang tidak terorganisir, managemen isu yang tidak tepat dll.

Sebenarnya itu semua alasan2 yang bersifat Teknis. Kalau bicara perang terbuka maka kemenangan tidak hanya ditentukan bagaimana taktik dan teknik perang tapi yang lebih penting adalah bagaimana memotong jalur logistik lawan.

Contoh sederhana nya jangan takut dengan jumlah pesawat tempur lawan, pastikan saja pesawat itu tidak punya bahan bakar maka jejeran pesawat itu hanya jadi monumen yang enak utk dijadikan objek Selvie.

Gampang kan? Seperti cerita perebutan benteng zaman kerajaan. Tak perduli berapa tinggi dan tebal tembok benteng itu, jika gandum, daging dan air tidak mereka miliki maka dalam hitungan hari atau minggu pasukan akan keluar dengan bendera putih atau paling ekstrim menjadi kanibal diantara mereka.

Secara logika, tanpa logistik tidak mungkin ada 411, 212, 313 hingga wisata Al Maidah. Tanpa logistik maka massa hanya teronggok di daerah masing masing karena tidak ada bis yang mengangkutnya. Sama seperti Marinir USA, kalau tak ada kapal ya pilihannya berenang menembus samudera berhadapan dengan hiu dan ombak badai lalu sampai medan perang tinggal kulit berbalut tulang atau diam saja tidur di Barak.

Apakah logistik Ahok lemah? Tidak ada yang bisa jawab berapa selisih logistik ke dua Paslon tapi yang jelas Ahok Djarot tidak mampu mengadakan mobilisasi massa seperti 411, 212, 313 maupun wisata Al Maidah. Yang pasti Ahok tidak mampu membranding sembako nya dalam pasar murah tidak seperti no 3 yang dari beras, gula, sabun colek, parfum mini, minyak sawit dan air mineral yang semua di kemas "Anies Sandi" lalu tertata rapi dalam kardus yang juga di beri merk "Anies Sandi". Sementara sembako murah Ahok Djarot tanpa merek dan cuma di bungkus kantong kresek 

Kenapa Ahok  Djarot tidak memiliki logistik sekuat Anies Sandi? Mudah menjawab nya "Dalam 3 tahun Ahok Djarot tidak membangun pilar pilar logistik nya sendiri". Pengusaha pengusaha kecil yang ikut tender berbagai proyek di Pemda DKI yang sebenarnya pendukung Ahok tahun 2012 di geser lalu di proyek proyek di kuasai pengusaha pengusaha besar. Celakanya pengusaha besar itu juga pengusaha yang lahir dan besar sejak Orde Baru jadi tidak punya loyalitas pada ide apalagi ideologi.

Ketika Tommy Soeharto dan Titiek Soeharto bergabung dgn Anies Sandi maka pengusaha pengusaha Orde Baru itu serta merta mensuport Anies Sandi.
Lalu dari mana logistik Ahok Djarot? Ya dari pengusaha pengusaha kecil yang disingkirkannya tapi memiliki kesadaran politik. Pengusaha pengusaha sadar politik ini yang mensuport relawan Ahok Djarot walau itu jumlahnya sangat sangat terbatas.
Yo wiss.... piye tahun 2019?

Cerita Jokowi bisa sama seperti cerita Ahok, tidak ada logistik. Kenapa begitu? Lihat saja hari ini, Pengusaha yang berpesta bukan pengusaha die hard nya Jokowi tapi ya mereka yang sudah pesta sebelum 1998 terus berpesta setelah pemilu 1999, 2004, 2009 dan 2014 dan kemungkinan akan terus berpesta setelah 2021.

Contoh lainnya apa? Lihat struktur komisaris dan direksi Bumn masih di isi orang lama dari zaman SBY. Dari sekitar 2400 komisaris BUMN (induk, anak dan cucu) yang baru hanya 150 an orang. Dari 2400 Direksi Bumn yang baru cuma 50 an orang 

Periksa nama pejabat pejabat di kementrian kementrian, jangan kaget semuanya masih orang lama. Periksa semua Balai di kementrian teknis yg mengelola ratusan trilyun Rupiah.... semua orang lama. Periksa semua kontraktor Balai....  masih orang lama juga.
Trus... trus apa kesimpulan dari terkaparnya Ahok hari ini dan Jokowi 2019 nanti?

Kesimpulannya selama Jokowi tidak membangun pengusaha pengusaha nya yang mengerti ide ide nya, selama Jokowi terus memperkaya lawan dan memiskinkan kawan nya, selama posisi di beri pada yang anti, jabatan di kasih pada lawan. Kawan pakai jeans di usir sementara Lawan pakai jas silahkan parkir, yang baru dan setia antri lama lama, yang lama lama masuk tanpa antrian  ya selama itu periode ke dua Jokowi cuma jadi mimpi dan 2019 Orde Baru berkuasa lagi.

hmmmm jika Jokowi tetap gak sadar, yaaaa bisa jadi 2019 nasib Jokowi seperti nasib Ahok hari ini. Gak percaya? Coba aja!

Singkatnya begini, "Politik tidak cukup dengan ide baik karena ide baik dalam politik juga butuh logistik.
When You Lose dont Lose the lesson.


(Mohon bantu sebarkan)

02 Februari, 2017

KH. Makruf Amin, Persaksian Dan Respon Ahok

Pasca persidangan ke-8 yang digelar Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa 31 Januari 2017 dg terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI Jakarta non aktif atas dakwaan penodaan agama Islam yang dilakukan terdakwa di sebuah acara di kepulauan seribu 2016 lalu, banyak pertanyaan kepada saya seiring dg info n opini yg berkembang, sehingga perlu diklarifkasi dan ditanggapi, terutama terkait beberpa hal al; (i) kehadiran kyai makruf di sidang; (ii) substansi persaksian; (iii) politisasi dan serangan oleh ahok dan pengacaranya.

Saya, sbg santri yg  mendampingi proses persidangan tsb, serta trlibat dalam diskusi dg Kyai Makruf Amin bisa menyapaikan hal2 sbb:

Kedudukan Kyai Makruf Amin
1. KH. Makruf Amin adalah Ketua Umum MUI sekaligus Rais Am PBNU, pemimpin tertinggi jam'iyyah NU, yg dijaga, dihormati, dan ditaati oleh puluhan juta umatnya. Kami semua, warga NU adalah santri beliau yg siap menjaga kehormatannya. Kehormatan beliau adalah bagian dari hidup kami.
2. KH. Makruf Amin adalah sosok terhormat yang selalu komitmen dengan nilai-nilai keadaban, kesantunan, moderasi, dan ketaatan pada hukum. Mengerti politik,  politik kebangsaan dan keumatan.

Ttg kehadiran Beliau di sidang
1. Kyai Makruf Amin hadir di persidangan sbg saksi dg terdakwa sdr Ahok adalah wujud komitmen beliau yg sangat tinggi dalam penegakan hukum. Sejak awal, Kyai Makruf mengajarkan anti kekerasan, penghargaan thd hukum, dan mencegah politisasi kasus hukum u kepentingan politis.
3. Kehadiran Kyai Makruf di persidangan adalah pilihan sadar beliau dlam rangka hukum. Penghormatan pd sistem hukum adalah jalan yg ditempuh Kyai Makruf Amin untuk mencegah terjadinya anarki dan pengadilan jalanan, yang tentu akibatnya akan jauh lebih buruk.
Beliau, saat memberikan keterangan, sangat santai, tenang, dan bergairah; pada saat kami terus galau diliputi amarah akibat ulah pengacara ahok yg kami nilai memperlakukan Kyai scr kurang etis, ditambah hakim dan jaksa yang agak pasif.

Beliau tegar sampai selesai dan sangat santai. Seusai acara persidangan, kami bergerak ke kantor u sekedar evaluasi. Selepas maghrib, kami makan malam dg diskusi kecil di dekat kantor. Tidak ada raut lelah di wajah beliau. Habis makan malam, kami bergerak ke kantor PBNU untuk menghadiri acara Harlah NU ke-91. Tamu2 penting sdh menunggu, antara lain Panglima TNI dan Kapolri. Belum berhenti di situ. Usaia acara, Kyai masih menyempatkan breifing kami di ruangan rais am, hingga hampir pukul 00.00
Subhanallah.

3. Kita harus menghormati dan belajar dari KH. Maruf Amin, Beliau Rais Amm NU dan ketua umum MUI yang  telah memberi contoh bagaimana cara menghormati hukum,  bertanggung jawab. Beliau hadir ditemani oleh Waketum MUI yang juga mantan Ketua Umum IPNU Zainut Tauhid Saadi, Wk Ketua Komisi Kumdang MUI Ihsan Abdullah (mantan penasehat hukum Gus Dur), dan saya.  Sementara Sekjen MUI, tokoh Muhamadiyah Buya Anwar Abbas dan Wasekjen MUI yg juga Katib Syuriyah PBNU Sholahudin al-Ayubi tertahan tdak bisa masuk.

Ini untuk menjawab opini n pertanyaan di masy yg menyayangkan kehadiran KH. Makruf Amin di persidangan. Saya pun awalnya jg berpandangan serupa. Bahkan, saat saya diberitahu n diminta mendampingi Kyai u menjadi Saksi di tgl 31, saya sempat galau tingkat dewa. Komunikasi dg kolega, baik via kmnikasi personal maupun WAG jg menanyakan hal itu. Bahkan tidak jarang menyalahkan kami2, santri beliau.

Substansi Persaksian
Dalam posisi sbg saksi terkait penerbitan Sikap dan Pandangan Keagamaan MUI terkait pidato ahok, KH. Makruf Amin menjelaskannya dg tegas n jelas. Hanya saja, muncul opini yg menyesatkan, yang banyak tdak terkait dg substansi; misalnya soal tabayun, status rapat2 di MUI, hingga masalah kuorum. Bahkan, Tim Advikasi BTP mengeluarkan rilis yang menurut hemat saya, menyesatkan. Sbg sekretaris Komisi Fatwa MUI, bs dijelaskan sbb:

1. Bahwa KH Ma'ruf Amin sebagai Ketua Umum MUI benar tidak melihat video secara langsung dalam proses penetapan Pendapat dan Sikap Keagamaan MUI. Tetapi bukan berarti proses penetapan Pendapat dan Sikap Keagamaan ditetapkan tanpa melihat video. Komisi Pengkajian MUI mendalami secara serius, mulai dari telaah video, transkrip hingga validasi ke Kepulauan Seribu. Proses penetapan Pendapat dan Sikap Keagamaan dengan melibatkan empat komisi di MUI.


2. Dalam Pendapat dan Sikap Keagamaan, MUI memang tidak fokus membahas makna QS. al-Maidah 51 dan tafsirnya, akan tetapi membahas dan  mengkaji pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) yang belakangan membikin gaduh masyarakat, apakah masuk kategori menghina al-Quran dan ulama atau tidak, dalam perspektif agama Islam.
Dengan demikian, tabayun yang dilakukan adalah untuk memastikan apakah rekaman ucapan itu benar apa tidak, yaitu dengan konfirmasi pada pihak-pihak yang bisa dimintai penjelasan. Karenanya, tim MUI juga konfirmasi ke Kepulauan Seribu, untuk tabayun terkait benar tidaknya rekaman ucapan itu disampaikan oleh BTP.

Setelah memperoleh konfirmasi kebenarannya, maka tim pengkajian memberikan data ke Komisi Fatwa MUI untuk dibahas dalam perspektif agama. MUI fokus pada teks, tidak mengejar niat, karena dalam menetapkannya, MUI berpegang pada yang tersurat.  "Nahnu nahkumu bi al-zhawahir, Wallaahu yatawalla al-sarair"

3. Benar, bawa pada 9 Oktober 2016, MUI DKI mengeluarkan Surat Teguran pada BTP, dan pada 11 Oktober 2016, MUI Pusat mengeluarkan Pendapat dan Sikap Keagamaan. Keduanya tidak bertentangan, bahkan paralel. Surat MUI DKI juga ditembuskan ke MUI Pusat, yang juga dijadikan masukan dalam penetapan Pendapat dan Sikap Keagamaan. Ketua Umum dan Sekum MUI DKI juga menjadi anggota Komisi Fatwa MUI Pusat.

Hal yang perlu dipahami, proses pembahasan Pendapat dan Sikap Keagamaan MUI telah dimulai sejak awal Oktober 2016, sebelum MUI DKI mengeluarkan Surat Teguran.  Dengan demikian, asumsi yang menggambarkan bahwa MUI Pusat menetapkan Sikap dan  Pandangan Keagamaan secara mendadak, tiba-tiba atau tergesa-gesa, sangat tidak beralasan. Prosesnya cukup lama dan serius dilakukan, dengan melibatkan empat komisi (Komisi Pengkajian, Komisi Fatwa, Komisi Hukum, dan Komisi Infokom). Pembahasan diawali dengan penelitian oleh Komisi Pengkajian, dilanjutkan ke Komisi Fatwa, Hukum dan Infokom. Setelah itu dibawa ke Rapat Pimpinan Harian, setelah itu dirumuskan sebagai hasil dari Rapat Pimpinan.

4. Ada yang mempertanyakan soal kuorum rapat. Perlu dijelaskan, bahwa dalam Pedoman MUI, rapat komisi fatwa dapat dilaksanakan jika sudah mencapai jumlah anggota yang dianggap memadai oleh pimpinan. Dengan demikian, kuorum tidak terkait dengan jumlah minimal kehadiran. Walau demikian, dalam rapat-rapat pembahasan, peserta rapat dari sisi jumlah, bahkan lebih banyak dari rapat-rapat Komisi Fatwa pada kasus yang lain.

Pada rapat Komisi Fatwa membahas kasus BTP itu, hadir Ketua MUI yang membidangi Fatwa, Ketua dan Wakil-Wakil Ketua Komisi Fatwa, Sekretais dan wakil-wakil Sekretaris Komisi Fatwa, dan puluhan anggota Komisi Fatwa. Bahkan hadir dalam rapat tersebut lima  guru besar dari berbagai bidang: fikih, ushul fikih, hukum, dan tafsir. Hadir pula akademisi dari berbagai kampus: UIN Jakarta, UI, IIQ (Institut Ilmu Al-Qu'ran) Jakarta, Uniat (Universitas At-Tahiriyah) Jakarta, UAD, PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran), dan lain-lain. Ada juga Rektor IIQ dan Direktur Pascasarjana IIQ. Mereka hadir dan ikut pembahasan.

Tuduhan Politisasi dan Berbohong
Di paruh kedua persidangan, situasi sdh tdak bgitu kndusif, krn pertanyaan2 sdh tidak mengarah pd substansi; tetapi sangat politis dan sepertinya sengaja untuk kepentingan panggung politik yg intimidatif.

Salah satu statemen BTP sbb
"Meralat tanggal 7 Oktober ketemu paslon nomor 1, jelas-jelas itu mau menutupi Saudara Saksi menutupi riwayat hidup pernah menjadi Wantimpres SBY. Tanggal 6 (Oktober) disampaikan pengacara saya ada bukti telepon (dari SBY) untuk minta dipertemukan. Untuk itu, Saudara Saksi tidak pantas menjadi saksi, tidak objektif lagi ini, sudah mengarah mendukung paslon 1".
Tuduhan BTP dan penasehat hukum BTP kepada Ketua Umum MUI menyembunyikan sebagai mantan Wantimpres adalah tindakan yang sangat politis. Pekerjaan Kiai Ma'ruf yang disebutkan dalam BAP, sebanyak 12 item, adalah yang sedang dijalani. Artinya, yg saat ini masih diemban beliau. Sementara yang sudah tidak dijabat, tidak disebutkan, termasuk jabatan Wantimpres, Anggota DPR RI dan Ketua Komisi VIII DPR. Ini yang dipolitisir, hingga keluar tuduhan menyembunyikan status. 
Subhanallah.

Hal yang cukup menyesakkan juga adalah tuduhan bohong dan kesaksian palsu terkait dengan adanya telpon SBY ke HP KH. Makruf Amin untuk mengatur pertemuan Agus-Silvy dengan PBNU dan kantor PBNU dan untuk mempercepat keluarnya fatwa terkait ahok. Masalah ini kemudian diolah dan digoreng seolah menjadi kebenaran disertai ancaman pemidanaan. Padahal, tuduhan adanya telp SBY ke HP Kyai Makruf terkait pengaturan pertemuan dan percepatan fatwa itu jelas fitnah, dan merendahkan harkat dan martabat Ulama. Pantas warga NU tersinggung. Bahkan, gelombang protes juga muncul dari seluruh umat Islam. _Siapa menanam angin dia akan menuai badai._

Pada saat BTP berjuang membela diri di kursi pesakitan dari tuduhan menghina al-Quran n menghina ulama, penghinaan pada Ulama justru terjadi, di depan majelis. KH. Makruf Amin sbg ahli menjelaskan "dibohongi pake Al-Maidah 51" bekonsekwensi pengertian menjadilan al-Maidah 51 yg merupakan ayat dari al-Quran sebagai alat untuk membohongi. Dan siapa yg membohongi? Yang memberi penjelasan ttg al-Maidah 51 itu ulama; berarti dia menuduh ulama bohong krn menjadikan al-Maidah 51 sbg dalil. Karenanya, dg statemen tsb, ahok dikategorikan menghina al-quran dan ulama.

Ahok keberatan dikatakan menghina, tapi justru dg cara menghina yang ditampakkan di depan persidangan, di depan hakim, jaksa, dan masyarakat Indonesia.
Ahok plus pengacaanya, menghina KH. Makruf Amin, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais Am PBNU, top of the top pimpinan Ulama Indonesia dan panutan mayoritas umat Islam Indonesia dg hardikan n celaan serta tuduhan bahwa Kyai Makruf Amin bohong.
Ibarat pepatah "Ulo marani gepuk".

Menghadapi hal seperti ini KH. Makruf tampak biasa dan tidak ada raut kemarahan. Tapi, kami para santri, geram.

Ini fakta2 yang saya lihat dan saksikan, seputar kehadiran n  persaksian KH. Makruf Amin dalam sidang dg terdakwa BTP dan klarifikasi atas bbrpa opini yang cukup mengganggu. Semoga bermanfaat.

Waalahul Muwaffiq Ila Aqwamit Tharieq
Jakarta, 1 Februari 2017


Oleh : Asrorun Niam Sholeh
Katib Syuriyah PBNU
Sekretaris Komisi Fatwa MUI


JURUS ADU KAMBING

Kok bisa ya ada kelompok yang dulu benci setengah mati dengan ulama-ulama NU bahkan mengatakan kalo Gus Dur itu buta mata dan buta hati dan Ibu H. Shinta Nuriyah Wahid (istri Gus Dur) merangkak pergi ke gereja serta menghina akidah mereka dengan mengatakan sesat dan munafik.

Mereka juga menista Kyai Said Aqil Siraj, KH. Musthofa Bisri, KH. Maimoen Zubair, KH. Quraisy Shihab dan juga kyai-kyai NU lainya sebagai Syiah, sesat, kafir, munafik, ulama su (penipu) dan sebagainya. NU pun dihina sebagai NU (Nipu Umat), ANUS (Aliran Nusantara) dan JIN (Jamaah Islam Nusantara). Mereka juga pernah merendahkan amaliyah warga NU dengan menyebutnya kaum penyembah kuburan, haramkan tahlilan, mensyirikan tawasul, dan membid'ahkan Maulid dan Haul. Mereka kemudian juga membuat NU Garis Lurus karena menganggap bahwa NU itu sesat.

Tapi kebetulan saat ini ada tokoh NU yang entah kenapa bisa ikut terlibat dalam agenda politik Pak Mangkrak alias Pak Mantan alias Pepo Lebaran Kuda serta bersekutu dengan Geng Senggol Bacok Wahabi. Dan saat beliau (tokoh NU dan tokoh MUI) ini dikritik oleh kubu kuasa hukum Ahok karena dianggap telah berlaku tidak jujur dan memberikan kesaksian palsu (Ahok sendiri kalo ngomong kadang kurang dikontrol juga sih makanya jadi sasaran tembak terus....) mereka rame-rame teriak ayo bela ulama NU. Padahal kita tahu niat mereka sebenarnya hanya ingin mengadu domba setelah jago andalan mereka si Bibib sekarang sedang tiarap dan mati kutu karena terjerat banyak kasus dan dipermalukan sehabis-habisnya karena isu Firza Hots.

Sekarang tiba-tiba mereka ini ingin membela NU, mereka ingin memprovokasi warga NU agar bergerak menuntut dan menghukum orang yang dianggapnya sebagai penista agama. Tapi saya yakin warga NU tidak akan termakan oleh hasutan dan taktik adu domba murahan mereka. Warga NU belum lupa betapa brengseknya mereka ini mempermainkan agama dan merendahkan ulama-ulamanya. Saya sendiri lebih percaya dengan kata-kata Gus Dur yang waskita dan bijaksana itu bahwa “FPI itu organisasi bajingan” dan “MUI sebaiknya dibubarkan saja”.

Anehnya setelah Ketua MUI itu tidak mengakui adanya telpon dari Pak Mangkrak, kini justru Pak Mangkrak sendiri yang mengakui bahwa dia telah menelpon tokoh MUI tadi. Pak Mangkrak tahu bahwa kubu Ahok sudah punya bukti soal percakapan telpon itu jadi percuma jika disangkal. Jurus terakhir yang dilakukan Pak Mangkrak adalah mengemis pingin ketemu Pendekar Kodok Budiman sekaligus berharap agar dirinya selamat dan tidak makin dipermalukan sebagai dalang kekacauan negara hanya demi ambisi melanggengkan dinasti kekuasaan keluarganya. Persis seperti pion-nya si Bibib yang ingin kasusnya diselesaikan secara kekeluargaan setelah dijerat 7 kasus yang mungkin akan membuatnya pensiun selamanya dari dunia persilatan.
Salam Waras

BARENG-BARENG JADI NU

Dulu, Gus Dur, mantan Ketua PBNU, disebut buta mata buta hati.
Orang NU marah, yg lain diam, ada yg malah senang.


Dulu, Cak Nun, budayawan NU, disebut Kiai Gila. Orang NU marah, yg lain diam, ada yg ikut nyebut gila.

Dulu, Habib Quraisy Shihab, partner diskusi para Kiai NU, difitnah Syiah. Orang NU marah, yg lain diam, ada yg ikut nyebarin fitnahnya Jonru.


Dulu, Gus Mus, Rais Am PBNU, dibilang penyair yang sok Kiai.
Orang NU marah, yg lain diam, malah ada yg tepuk tangan.

Dulu, Yai Said, Ketua PBNU, dibilang Kiai Sesat, Kiai Anus. Orang NU marah, yg lain diam, ada yg ikut-ikutan nyebut sesat dan anus.


Kini, Yai Ma'ruf, Rais Am PBNU, diragukan keahliannya. Orang NU marah, yg lain ikut marah.


Alhamdulillah, memang benar katanya, pada akhirnya semua orang akan jadi NU..  (y)
Cuma tetap ada bedanya, antara NU Lama dan NU Dadakan.
Orang NU Lama, marahnya tetap memegang adab, Orang NU Dadakan sepertinya sudah siap saling cabut nyawa.


(Kang Ali Ahmadi)

28 Januari, 2017

BAHAYA HOAX DALAM ISLAM

Berita hoax sekarang baru dianggap masalah besar oleh kita di Indonesia. Memang hoax sudah tegas dilarang dalam agama Islam. Dan juga dianggap sifat tercela oleh fitrah manusia. Berita-berita hoax dusta sangat merugikan. Termasuk juga dalam masalah agama.

Islam yang diridhai Allah membawa kebahagian dunia dan akhirat, adalah yang murni dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian diteruskan oleh para shahabat radhiyallahu ‘anhum dan para ulama rabbani setelahnya. Kemudian muncullah pihak-pihak yang ingin memperburuk Islam dan merusaknya dari dalam. Di antara cara para perusak itu dengan membuat hadits-hadits palsu alias hoax. Bahkan seorang bisa membuat ribuan hadits. Demikian juga ada yang membuat kisah-kisah para imam dan ulama yang palsu.

Tetapi Allah sudah menjamin akan agama ini, dengan melalui para ulama ahli hadits. Mereka mulai memilah, tidak menerima semua berita kecuali melihat siapa yang menceritakannya. Diteliti siapa orangnya jujur tidak, punya tendensi kepentingan untuk pemikirannya tidak. Dan seterusnya. Sehingga dalam hadits dikenal ada yang namanya hadits shahih, dhaif dan palsu. Demikian juga dalam kisah-kisah yang disandarkan kepada para imam dan ulama.

Segala puji bagi Allah. Sehingga hendaknya kita mengambil agama yang benar yang telah disaring para ulama, tidak dari sembarang orang yang tidak diketahui latar belakangnya.

Satu kelompok sesat yang gemar melakukan hoax adalah kelompok Wahabi. Bahkan dalam agama mereka hoax adalah salah satu prinsip, dengan label taqiyyah. Kelompok inilah yang muncul awal-awal dalam Islam mulai merusak dari dalam.

Demikian juga di masa sekarang. Banyak kelompok sempalan yang menyebarkan berita hoax untuk kepentingannya. Semoga kita berhati-hati darinya… Dan lebih rajin untuk mempelajari agama Islam yang indah sempurna yang tidak dicampuri dengan hoax-hoax para perusak dari dalam.

Wallahul musta’an.

06 Januari, 2017

SAID AQIL ITU LIBERAL, SESAT, SYIAH, ANTEK KAFIR

Kyai Said itu liberal

Ya kyai said memang sungguh liberal. Saking liberalnya, kyai said sangat mampu menjelaskan hukum-hukum islam dengan sumber dan hafal teksnya. Bahkan hafal silsilah keilmuan dari mbah hasyim sampai Rasulallah dengan hafal semua master piece(karya agung)nya.

Kyai Said itu Syiah

Ya bahkan auto-syiah dari pengikut syiahnya. Suatu ketika Kyai said diklarifikasi oleh para kyai muda jawa timur terkait isu syiahnya (silakan lihat video tabayyunya). Beliau dengan santainya justru membuat mereka terbelalak dengan uraian sejarah, ideologi, silsilah, dan semua yang berkaitan dengan kecintaan syiah kepada Rasullah. Bahkan ketika ditanya terkiat dengan itu kyai said menjawab.
"Saya suruh berbicara sirah nabawiyah dari lahirnya sampai wafatnya-pun saya sanggup"
"Saya suruh bicara syiah dari sejarahnya, ideologinya, sekte-sektenya, imam-imamnya saya pun sanggup"
Pertanyaan terbesar dibenak saya, "apakah orang yang paham dan hafal sesuatu maka akan diklaim mengamini dan memeluk paham tersebut???"

Karena hafal dan paham tentang syiah kyai Said diklaim penganut Syiah.
Karena hafal dan paham tentang Injil (harusnya), dr Zakir naik pun diklaim pengamal Injil.
Karena hafal dan paham tentang hukum Islam di Endonesia (harusnya), Snouk Hurgrounje pun diklaim pemeluk agama Islam.

Karena hafal dan paham tentang Islam Timur Tengah (harusnya) Mr. Hampher (misionaris kerajaan Inggris) pun diklaim pemeluk Islam juga.

Kyai Said itu sesat

Ya saking sesatnya, beliau setiap perjalan dari rumah menuju gedung PBNU, tidak pernah mulutnya berhenti tawassul, dzikir, dan membaca al-qura'an khususnya surat-surat tertentu..

Kyai said itu antek kafir

Saking getolnya dekat dengan orang kafir, pernah ceramah di greja, kyai said berhasil mengislamkan milyarder jepang,(baca tulisan saya 'mengislamkan & mengkafirkan'), dan romadhon kemaren berhasil mengislamkan Pengurus Partai Perindo, selangkah lagi ketumnya.

Coba bayangkan kalau milyarder kafir kaya, seperti HT masuk Islam, dan uangnya bisa ditasorrufkan untuk keperluan ummat Islam. Siapa yang diuntungkan?? Ummat Islam tentunya. Karena dengan media dan modalnya dakwah Islam akan semakin meluas.

Kyai said itu anti habib

ya saking antinya. Beliau selalu ta'dhim dengan maulana habib lutfi.

Kyai said itu suul adab

saking suul adabnya beliau sangat menghormati kyai makruf amin, mbah sahal, mbah nawawi, abuya muhtadi, mbah maimoen zubair dan kyai sepuh lainya.

Kyai Said itu anti masyarakat kecil

Saking antinya, seluruh waktunya beliau habiskan di tengah-tengah masyarakat, berceramah, seminar, diskusi, dan melantik mwc, pc, pw dll. Tentunya dengan sambutan yang gegap gempita.
Kyai Said itu.......
Oleh : Nizar Idris Ahmad.

KIAN KENCANG FITNAH TERHADAP ULAMA DAN LEMBAGA ULAMA

Banyak fitnah mendera NU dan Ketum PBNU KH Said Aqil Siraj di media abal-abal penuh fitnah. Masih banyak yang menanyakan kebenaran kabar tersebut. Dan berulangkali tidak terbukti. Barangkali ini bisa dirujuk untuk tabayun soal fitnah kepada kiai, yang sempat dibuat atau diupload klarifikasinya oleh Admin Dutaislam. 

1. Prediksi Gus Dur tentang Fitnah Kepada NU Zaman Kiai Said Aqil Ketum
http://www.dutaislam.com/2016/12/prediksi-gus-dur-tentang-fitnah-kepada-nu-di-zaman-kiai-said-jadi-ketum.html

2. Berita Kiai Said Makelar Tanah di Malang Adalah Fitnah di Siang Bolong
http://www.dutaislam.com/2016/12/berita-kiai-said-makelar-tanah-di-malang-adalah-fitnah.html

3. Difitnah Makelar Tanah Seminari Malang, Ini Bantahan Langsung Kiai Said Aqil Siraj. 
http://www.dutaislam.com/2016/12/difitnah-makelar-tanah-seminari-malang-ini-bantahan-langsung-kiai-said-aqil.html

4. Kiai Said Difitnah Kembali Soal SMA Kristen Dago, Ini Klarifikasinya
http://www.dutaislam.com/2017/01/kiai-said-kembali-difitnah-soal-sma-kriten-dago-ini-klarifikasinya.html

5. Ini Klarifikasi dan Alasan Kiai Said Agil Masuk Masuk Pengurus Yayasan Kristen
http://www.dutaislam.com/2016/12/ini-klarifikasi-dan-alasan-kiai-said-aqil-masuk-jadi-pembina-yayasan-kristen.html

6. Dibanding Kiai Wahid Hasyim dan Gus Dur, Kontroversi Kiai Said Belum Apa-Apanya
http://www.dutaislam.com/2016/12/dibanding-kh-wahid-hasyim-dan-gd-kiai-said-belum-apa-apanya.html

7. Kiai Said Disambut Hangat Di Sidogiri
http://www.dutaislam.com/2016/01/kyai-said-aqil-siraj-disambut-di.html

8. Umat Islam Unyu-Unyu Suka sekali Kiai Said Aqil dan NU Dinistakan Media
http://www.dutaislam.com/2016/12/umat-islam-unyu-unyu-suka-sekali-kiai-said-aqil-dinistakan-media.html

9. Ketum PBNU Siap Layani Tantangan Debat Publik Majelis Mujahidin
http://www.dutaislam.com/2016/09/ketum-pbnu-siap-layani-tantangan-debat-publik-majelis-mujahidin.html

10. Posting Klarifikasi Kiai Said di Grup, Netizen NU Diancam Bunuh "Mujahidin"
http://www.dutaislam.com/2016/12/posting-klarifikasi-kiai-said-di-grup-netizen-nu-diancam-bunuh-mujahidin.html

11. Menghina Ketum PBNU, Kader HMI Ini Dipolisikan GP Ansor
http://www.dutaislam.com/2016/11/menghina-ketum-pbnu-kader-hmi-ini-dipolisikan-gp-ansor.html

12. Tidak Minta Maaf Setelah Fitnah Kiai Said Aqil, Ansor Bakal Bertindak
http://www.dutaislam.com/2016/12/tidak-minta-maaf-setelah-fitnah-kiai-said-ansor-bakal-bertindak.html

13. Muat Berita Yak Nah Soal Kiai Said, Ini Surat Terbuka Kepada Pemilik Harian Bangsa
http://www.dutaislam.com/2016/12/muat-berita-yak-nah-ini-surat-terbuka-kepada-pemilik-harian-bangsa.html

14. Inilah Para Ulama Besar yang Pernah Dituduh Kafir, Syiah, Yahudi, oleh Sumbu Pendek
http://www.dutaislam.com/2016/12/inilah-para-ulama-besar-yang-pernah-dituduh-kafir-syiah-yahudi.html

Silakan share.
Mereka hanya menebar kebohongan untuk menjatuhkan NU agar grasroot tidak percaya lagi kepada NU dan para  Kiainya.
Shollu alan Nabi Muhammad.

05 Januari, 2017

DETIK-DETIK PENYERANGAN TERHADAP PBNU

"Mereka ingin memadamkan cahaya Allah, tetapi Allah tidak menghendakinya, bahkan semakin menyempurnakan cahaya-Nya…”

***

Banyak dari umat Islam unyu-unyu di Indonesia ini yang lebih menyukai bungkus luar. Berhadapan dengan seseorang bergelar habib langsung gemetar. Melihat orang berjubah, jenggotnya sampai dada, jidadnya hitam, dianggap orang suci. Simbol-simbol yang diambil dari agama atau kebudayaan lain, seperti jilbab, rosario, kubah, bulan sabit, disakral-sakralkan.

Sementara ketika bertemu kyai toleran, pakai batik, sarungan dan peci ke mana-mana, dianggap liberal dan disesat-sesatkan. Karena wajah mereka yang tidak ada arab-arabnya, logat mereka yang medok, keluarga mereka yang sangat Indonesia, lantas dengan mudah fitnah dihembuskan pada mereka: Gusdur dimusuhi, keluarganya yang tidak berjilbab (hanya memakai kerudung) dicaci, masih pula difitnah selingkuh. Tapi dengan santai tuduhan itu dibiarkan. "Nanti juga capek sendiri", kata Gus Dur ringan. Gus Dur memang tidak mau ambil pusing.

Hanya karena Gus Dur tidak memakai gelar habib dan tidak berjubah, bukan berarti tidak islami. Siapa yang tidak kenal Mbah Hasyim Asy’ari? Masih meragukan nasabnya yang sampai pada Sunan Giri dan menyambung pada Rasulullah? Habib Jawa medok ini memang tidak menganggap penting gelar seperti itu. Namun membela Rizieq dan merendahkan Gus Dur hanya karena nasab misalnya, adalah kekeliruan berpikir.

Setelah Gus Dur tiada, pusaran fitnah yang sangat keras menerpa Kyai Said. Siapakah ulama yang dianggap syiah dan liberal ini?

Sebagaimana Gus Dur, Kyai Said juga habib. Nasabnya menyambung pada Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Tapi kenapa yang bersangkutan tidak heboh ke mana-mana pamer nasab? Karena yang suka pamer itu kelasnya anak kecil. Yang senang membangga-banggakan nama orang tua biasanya karena mereka tidak mempunyai prestasi yang membanggakan.

Sejak kecil ia hidup dalam didikan pesantren. Kemudian membuat pilihan mengejutkan dengan meneruskan studi ke Universitas Umm Al-qura, Arab Saudi, sarang dari kelompok penyamun bernama Wahabi. Tapi Said Aqil berkeyakinan, para pengajar di sana rata-rata dari Mesir. Saudi dan Mesir sama saja. Karena Saudi ketika itu (sampai sekarang) memang masih terbelakang dalam hal pemikiran.

Tidak hanya sekadar studi sekilas-lalu, Said Aqil menamatkan S1, S2 dan S3-nya di sana. Dengan ilmu yang sangat mumpuni, Gus Dur menyebutnya sebagai "perpustakaan berjalan". Namun seperti ikan yang tak terpengaruh asinnya air laut, dagingnya tetap manis. Begitulah Said Aqil, ia dibesarkan oleh lingkungan Wahabi, tapi sekarang justru paling getol melawan aliran keras itu di Indonesia.

Akibatnya, simpatisan Wahabi yang mendapatkan kucuran dana petrodolar sangat membencinya. Ratusan situs, ribuan pembenci, memfitnahnya siang-malam. Muslim unyu-unyu yang tak paham apa-apa ikut mencaci dan menebarkan permusuhan. Serangan-serangan terhadap para kyai NU ini sejatinya adalah upaya pembusukan dari dalam.

Mereka tidak mungkin melakukan itu secara terbuka dengan identitas organisasi mereka. Karena itulah mereka menyaru, menyusup, dan menyebarkan bibit fitnah dari dalam. Orang-orang NU dipisahkan dari kyai-kyai mereka yang toleran. Saat mereka terhasut, para srigala berbulu domba ini akan mulai menerkam.

Karena NU adalah musuh terbesar mereka. Para ekstremis dan gerakan intoleran memahami betul, selama ada NU, selama itu pula mereka tak bisa bergerak leluasa. NU harus dihancurkan dari dalam. Mereka ingin memadamkan “cahaya” itu. Namun Tuhan semakin menyempurnakannya.

Habib-habib medok itu seolah-seolah terhapuskan nasabnya karena mereka membaur. Sebagian sengaja tak ingin diberi gelar demikian, padahal sangat layak menerimanya, seperti Quraish Shihab. Sikap merasa tak layak ini sejatinya muncul dari sifat rendah hati, bukan karena yang bersangkutan tidak pantas.

Habib dan sayid dua hal berbeda yang sering dicampur-adukkan di Indonesia. Padahal, ada juga yang dengan bangga mengobral gelar tersebut, meskipun masih dipertanyakan kualitasnya. Mereka mungkin sayid (keturunan Nabi), tapi belum tentu habib (sayid yang dicintai).

Salah satu fitnah yang kembali didaur-ulang adalah persoalan makelar tanah seminari di Malang, juga di Batam. Dengan tanpa rasa sungkan lagi, Kyai Said dituduh telah melakukan penipuan. Tidak saja melalui media online, tapi juga cetak. Konon pemilik media ini salah satu satu kader partai politik. Dengan tujuan merendahkan, Kyai Said disebut makelar.

Fitnah dasarnya dari kebencian. Sedangkan benci tidak memiliki agama. Orang yang menyebarkan fitnah tidak perduli lagi dengan kaidah agama. Bagi mereka, dosa itu sesuatu yang asing dan tak layak dihitung.

Kyai Said telah membantah fitnah tersebut, tapi banyak yang telah termakan hasutan semacam itu. Dan mereka dengan bangga mengatasnamakan diri sebagai bagian dari NU. Sebagai bagian dari organisasi yang dipimpin oleh orang yang mereka caci. Lagipula orang-orang itu memang tak perduli dengan kebenaran. Mereka lebih suka meributkan asap daripada menyelidiki muasal apinya.

Said Aqil Siradj memang sosok yang serba mengejutkan. Semua itu berawal dari kiprah Gus Dur. Bahkan lebih jauh, sebenarnya berawal dari maha guru mereka, Sayid Muhammad Al-Maliki. Jauh-jauh hari sang guru berpesan kepada Gus Dur agar kelak mengangkat Said muda sebagai katib NU. Satu posisi yang biasanya diisi orang-orang tua, atau yang telah lama mengabdi di NU. Banyak yang protes, tapi Gus Dur dengan santai membelanya. Said memang masih muda, tapi ilmunya sangat luas, soal tasawuf misalnya, ia memiliki seribu referensi.

Cak Nur (Nurcholis Majid) mengatakan, bahwa Said Aqil ini pernah ingin membuat buku yang isinya mengkritik pemikiran Algazali, satu nama yang dianggap keramat di Indonesia. Dengan senang hati Cak Nur menanggapi hal itu. Untungnya buku itu tidak jadi diterbitkan. Bayangkan bagaimana hujatan yang akan ia terima jika hal itu diwujudkan. Berapa besar serangan yang akan ia terima. Bukan dari luar lagi, tapi dari dalam barisan yang dipimpinnya sendiri.

Said Aqil dianggap liberal. Pikiran-pikirannya mengguncang kebiasaan dalam tubuh NU. Konon di tahun 90-an ada trend Said-Aqilian menjangkiti para Nahdliyin muda. Tentu saja hal itu juga menimbulkan reaksi keras. Para pengkritik bahkan ingin agar gelar akademisnya dicabut. Tapi ia menjawab enteng, jangankan gelar akademis, gelar haji jika diminta akan ia berikan.

Said Aqil adalah fenomena mengejutkan. Seorang habib yang menanggalkan gelarnya. Seorang intelek yang diam saja ketika dihina oleh orang-orang dungu. Ia membiarkan dirinya dicaci dan difitnah hanya demi satu hal, agar orang-orang berpikir kritis dan waras. Atas nama toleransi beragama, ia membuat keputusan kontroversial, seperti berceramah di gereja, bersikap rahmah pada non-muslim. Tidak mengejutkan jika kemudian ia dicap syiah dan diliberalkan.

Maka benarlah Imam Syafii, “Carilah pemimpin yang banyak panah-panah fitnah menuju kepadanya, ikutlah mereka yang banyak difitnah, karena sesungguhnya mereka sedang berjuang di jalan yang benar.”

*) keterangan foto 1: Said Aqil dan Gusdur bersama guru para ulama Aswaja dunia, Sayid Muhammad al-Maliki (di tengah).

Foto 2: media yang berisi fitnah terhadap kyai Said.
http://redaksiindonesia.com/read/kiai-said-dan-politik-pembusukan-nu.html

02 Januari, 2017

MENGAPA WAHABI MENGHAPUS SIFAT 20?

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على سيدنا وحبيبنا رسول الله
وعلى آله وأصحابه ومن والٓاه
أما بعد،

Sifat 20 Ahlussunnah wal Jamaah

1. Wahhabi mengatakan pada zaman Nabi tidak ada akidah sifat 20 yang telah disusun secara sistematik oleh Imam Abu Hassan al-Asya'ari dan Imam Abu Mansur Al-Maaturidi رضي الله عنهما.

2. Saya jawab.Jika itu alasan Wahhabi untuk menolak penyusunan sifat 20 maka wahhabi perlu juga menolak penyusunan ilmu usul fiqh dan ulum Al-Hadith karena Imam Syafie adalah orang yang pertama menyusun keduanya. Wahhabi juga perlu menolak ulum Al-Quran, ilmu nahu, ilmu soraf, ilmu balaghah dan segala macam ilmu yang tidak pernah ada pada zaman Nabi.

3. Bahkan Wahhabi juga perlu menolak kitab-kitab hadith kerana ia disusun oleh ulama dan ia tidak ada pada zaman Nabi. Kitab sahih Bukhari disusun oleh Imam Bukhari dan beliau adalah ulama'. Penyusunan hadith Bukhari berdasarkan ijtihad beliau di dalam memilih hadith-hadith Nabi untuk dijadikan hujjah.
4. Jika Wahhabi mengatakan ilmu sifat 20 berdasarkan ilmu kalam maka saya jawab kepada mereka bahawa segala ilmu qawaid di dalam Islam termasuk ulum dan mustolah hadith juga disusun berdasarkan kepada thoriq al-Mutakallimin.

5. Mengapa Wahhabi sangat membenci pengajian sifat 20? Jawapannya kerana sesiapa yang mendalami dan menguasainya pasti akan menolak akidah mujassimah dan musyabbihah yang mereka cuba sebarkan kepada masyarakat seperti Allah mempunyai anggota tangan, kaki, dua mata, betis. Allah bertempat di langit, di arash, kedua kaki Allah di atas kursi, naik turun Allah ke langit dunia, Allah ketawa dan sebagainya daripada akidah yang tidak mentanzihkan (menyucikan) dan mentauhidkan (mengEsakan) Allah daripada sebarang penyerupaan dengan makhluk.

6. Kita perlu faham segala ilmu itu telah ada pada zaman Nabi صلى الله عليه وسلم namun penyusunan (تدوين العلم) berlaku kemudian selepas kurun para sahabat. Tidak ada di dalam kitab tidak bermakna ilmu itu tidak wujud kerana peringkat awal ilmu diambil daripada dada ke dada dan mulut ke mulut. Maka sebab inilah pentingnya sanad ilmu yang muttasil (berhubung) sehingga kepada Nabi صلى الله عليه وسلم.

7. Teringat ketikamana guru kami Syeikh Dr Usamah as-Sayyid Al-Azhari mengsyarahkan berkaitan dengan ilmu mantiq. Kata beliau ilmu mantiq bukan wujud pada zaman Aristotle (ارسطو) tetapi ia telah wujud semenjak wujudnya manusia. Kerana manusia berfikir. Tinggal lagi Aristotle hanya menyusun secara sistematik dan menulisnya.

Tiga Pembagian Tauhid Wahabi
8. Benarlah pemikiran Wahhabi akan menghancurkan Islam kerana sedikit demi sedikit mereka cuba menghapuskan peradaban ilmu yang telah dimiliki oleh Islam. Inilah jarum Yahudi yang berusaha menghancurkan Islam daripada dalam kerana mereka sedar tamadun Islam terbina di atas ilmu dan para ulamanya.

خويدم العلم الشريف
محمد الأمين بن دأود الأزهري

Wahabi dan sifat 20 - kalam Ustaz Mohd Al Amin Daud Al Azhari
[WAHHABI DAN SIFAT 20]