15 Januari, 2016

FOTO-FOTO HEROIK PALING LANGKA ANTARA APARAT VS TERORIS

Dalam urusan menangani teroris, Indonesia memang paling jago. Dalam waktu yang sangat singkat, aparat mampu menguasai medan, bertahan, menyerang, dan langsung melumpuhkan teroris seketika. Bahkan beberapa saat setelah terjadi serangan jam 10 pagi, semua jalur menuju lokasi langsung ditutup, dan dibuka kembali jam 3 sore. 

Pujian ini bukan melulu datang dari media lokal dan internasional, bahkan mantan kepala CIA, Roberth Baer, yang saat ini sebagai Pengamat dan Analis Terorisme. Roberth Baer melihat Polri sangat profesional dalam menangani insiden bom tersebut. Ia juga menyaksikan keberanian serta kegigihan tertanam dalam jiwa anggota polisi di Indonesia. Hebat, ya?

Polri sangat profesional dalam menangani insiden bom tersebut. Ia melihat keberanian serta kegigihan tertanam dalam jiwa anggota polisi di Indonesia..

Sumber: http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html
Polri sangat profesional dalam menangani insiden bom tersebut. Ia melihat keberanian serta kegigihan tertanam dalam jiwa anggota polisi di Indonesia..

Sumber: http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html
pengamat dan analisis Terorisme

Sumber: http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html
pengamat dan analisis Terorisme

Sumber: http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html
saat ini sebagai pengamat dan analisis Terorisme

Sumber: http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html
Coba kita lihat foto-foto heroik aparat kepolisian dan TNI yang berjibaku melawan komplotan teroris yang berlangsung secara face to face. Peristiwa menegangkan dan mencengangkan ini terjadi di Jl. Thamrin, Jakarta. Ya, di Indonesia. Jika di luar negeri, peristiwa langka seperti ini hanya ada dalam film.

Bravo, Indonesia!

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html


http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/foto-foto-heroik-paling-langka.html

08 Januari, 2016

KHUTBAH YANG MEMBUAT SAYA MENANGIS

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/khutbah-yang-membuat-saya-menangis.html#.Vo_u3E9mRkg
Khutbah ini ditulis oleh sobat Dede Permana Nugraha, jebolan Al-Azhar (Mesir) yang kemudian melanjutkan S2-nya di Tunisia. Beliau seorang Penulis yang aktif, kreatif, imajinatif, dan tak heran jika banyak karya-karyanya yang inspiratif dan menggugah semangat keberagamaan kita.

Khutbah yang mengharukan ini kemungkinan ditulis tahun 2006, sehingga saya berikan sedikit perubahan agar lebih up to date, tapi tetap mengharu-biru bagi pembaca atau pendengar khutbah ini. 

Selamat membaca.


MENCINTAI RASULULLAH SAW


Di akhir bulan Rabi’ul Awwal ini, mari kita berusaha meningkatkan kualitas cinta kita kepada Rasulullah. Cinta kepada Rasul, merupakan salah satu ajaran penting dalam Islam. Cinta kita kepada Rasul, harus lebih besar daripada cinta kita kepada harta benda, keluarga, dan bahkan diri kita sendiri. Ia harus berada dalam urutan kedua cinta seorang muslim, setelah mencintai Allah. Sebagaimana sabda Nabi yang mulia:
“Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu, sehingga aku lebih dicintai olehnya, lebih dari cintanya kepada anaknya, orang tuanya, dan seluruh manusia lainnya”
 
Dalam diri manusia, ada sebuah fitrah untuk mencintai seseorang yang dikaguminya. Ketika manusia itu tidak menemukan seseorang yang dicintainya, maka mereka mencari siapa saja yang bisa menyalurkan rasa cintanya itu. Hal seperti ini juga terjadi pada manusia-manusia modern. Mereka mencari orang yang bisa dicintai oleh seluruh jiwa raganya, yang untuknya ia rela mengorbankan apa saja demi orang yang dicintainya itu.

Sebagai contoh sederhana, lihatlah, perilaku orang yang mencintai Super Junior-M (Su Ju-M), ketika bertemu dengannya, ia akan meneriakkan namanya, bahkan menjerit, atau menangis. 
Saat David Becham, salah seorang bintang sepakbola kelas dunia datang ke Jakarta beberapa waktu lalu, ribuan orang datang ke situ tanpa ada komando dari panitianya. Orang-orang yang datang begitu banyak, untuk menyalami, atau paling tidak, untuk menginjak bekas injakan kaki sang bintang. Kenapa semua ini terjadi? Itu disebabkan tiada lain karena kerinduan seseorang untuk mencintai seorang yang lain.

Kita mendengar bagaimana para pengidola artis, mereka akan menggandrungi segala benda yang dicintai oleh si artis idola. Betapa sering kita mendengar laris manisnya kafe-kafe gaul milik para artis di kawasan Kemang Jakarta Selatan, atau larisnya kaos/pakaian bergambar para artis tertentu di kalangan anak muda. Itu juga akibat cinta mereka kepada para idolanya.

Kita umat Islam, disuruh mencintai Rasulullah seperti yang disebutkan dalam hadis dan ayat-ayat Al-Quran. Cinta kita kepada Rasul, merupakan bagian dari ajaran keimanan itu sendiri. Dalam surat Al A’raf 157, Allah mengkategorikan orang-orang yang memuliakan Nabi-Nya, dalam kelompok orang-orang yang beruntung. 

Orang-orang yang mengikuti Rasul Nabi yang ummi, yang namanya mereka dapati tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka menegrjakan yang makruf dan melarang perbuatan munkar, dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik, dan mengharamkan segala yang buruk, dan membuang dari mereka, segala beban dan belenggu yang ada pada diri mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, dan mengikutti cahaya yang terang yang ditrunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang yang beruntung”.

Pada tahun keenam Hijriah, Rasulullah saw dan para sahabat berhenti di Hudaibiyah. Datanglah utusan orang kafir Quraisy, dari Mekah. Mereka bermaksud melarang Nabi dan para sahabat untuk melakukan ibadah haji. Setelah perundingan agak alot, lahirlah perjanjian Hudaibiyah. Ketika orang-orang kafir itu kembali ke Mekah, mereka bukan hanya membawa naskah perjanjian, mereka membawa kenangan mempesona. Untuk pertama kalinya mereka menyaksikan perlakuan kaum muslimin terhadap Nabi saw Ketika Nabi berbicara, mereka terpaku pada bibirnya yang mulia. Ketika Nabi bergerak, mereka mengikutinya dengan setia. Mereka menghadapkan seluruh perhatian kepadanya, seakan-akan tidak pernah puas menikmati keindahan wajahnya.

Urwah Al Tsaqafi, salah seorang utusan dari Mekah bercerita pada kaumnya ”Orang Islam itu luar biasa, Demi Allah, aku pernah menjadi utusan menemui raja-raja. Aku pernah bertemu kaisar, Raja Kisra dan Raja Najasyi. Aku belum pernah melihat sahabat-sahabat mengagung-agungkan rajanya, seperti sahabat-sahabat mengagungkan Muhammad. Jika ia memerintah, mereka berlomba melaksanakan perintahnya, bila hendak berwudhu, mereka hampir berkelahi untuk memperebutkan air bekas wudhunya, bila ia berbicara, mereka merendahkan suara di hadapannya. Mereka menundukkan pandangan di hadapannya, karena memuliakannya”. 
”Orang Islam itu luar biasa, Demi Allah, aku pernah menjadi utusan menemui raja-raja. Aku pernah bertemu kaisar, Raja Kisra dan Raja Najasyi. Aku belum pernah melihat sahabat-sahabat mengagung-agungkan rajanya, seperti sahabat-sahabat mengagungkan Muhammad. Jika ia memerintah, mereka berlomba melaksanakan perintahnya, bila hendak berwudhu, mereka hampir berkelahi untuk memperebutkan air bekas wudhunya, bila ia berbicara, mereka merendahkan suara di hadapannya. Mereka menundukkan pandangan di hadapannya, karena memuliakannya”. 

Lalu, bagaimana cara kita di zaman modern ini, membuktikan cinta kita kepada Rasulullah saw? Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan.


Pertama: Memuliakan atsar / peninggalanmya.

Salah satu ungkapan cinta adalah mengenang dan memuliakan atsar, yakni apa saja, peristiwa, tempat, dan waktu, yang berkaitan dengan orang yang kita cintai. Lihatlah bagaimana bangsa-bangsa yang menegakkan monumen-monumen besar untuk mengenang peristiwa besar, tempat bersejarah, dan monumen-monumen penting dari pemimpin yang mereka cintai. Patung pahlawan revolusi di Lubang Buaya, Jakarta misalnya, didirikan untuk mengenang jasa tujuh pahlawan Revolusi. Monumen itu didirikan, sebagai bukti cinta bangsa terhadap perjuangan mereka.

Begitu juga dengan para sahabat yang mencintai Nabi. Dalam kitab Fathul Bari dan al Bidayah wa Nihayah disebutkan bahwa seorang laki-laki datang menemui Nabi saw, seraya berkata”Ya Rasulullah, saya menikahkan anak perempuan saya, saya ingin engkau membantu saya dengan apapun”. Nabi bersabda, “Aku tidak punya apa-apa. Tapi besok, datanglah kepadaku, bawa botol yang mulutnya lebar”. Keesokan harinya, ia datang lagi. Nabi kemudian meletakkan kedua sikunya diatas botol, dan keringat beliau mengalir ke dalam botol itu”.

Kita tidak tahu apa yang dilakukan sahabat dengan sebotol keringat Nabi. Mungkin menyimpannya baik-baik, atau mewasiatkan kepada ahli waris supaya botol itu –walau keringatnya sudah kering-- dikuburkan bersama jasadnya, seperti yang dilakukan sahabat Anas bin Malik.

Apakah perbuatan para sahabat itu kultus individu? Kultus individu adalah ungkapan yang sering terasa tidak jelas maknanaya. Perilaku sahabat itu, yang jelas, didasari oleh satu rasa, yaitu cinta. Karena kecintaan kepada Rasulullah, para sahabat mencintai segala hal yang berasal dari beliau. Mereka rela berebut lembaran rambut, tetesan air wudhu, sebelah sandalnya, atau apa saja yang ditinggalkan Nabi. Ketika Majnun menciumi dinding rumah Layla, ia tidak menyekutukan Tuhan. Ia menciumi dinding karena kecintaan dia kepada orang yang ada di balik dinding. Ibarat seorang perempuan mendekap pakaian suaminya yang meninggal, dan membasahinya dengan linangan air mata. Ia tidak terlibat dalam perbuatan syirk karena ia sedang mengekspresikan kerinduannya kepada suaminya. Begitu juga denga jutaan jemaah haji setiap tahun yang mencium dinding pusara Nabi disertai isakan tangis, juga karena mereka mencintai Rasul, karena itu mereka berziarah dan napak tilas ke tempat-tempat bersejarah dari kehidupan Nabi saw.

Perilaku sahabat itu, yang jelas, didasari oleh satu rasa, yaitu cinta. Karena kecintaan kepada Rasulullah, para sahabat mencintai segala hal yang berasal dari beliau. Mereka rela berebut lembaran rambut, tetesan air wudhu, sebelah sandalnya, atau apa saja yang ditinggalkan Nabi. Ketika Majnun menciumi dinding rumah Layla, ia tidak menyekutukan Tuhan. Ia menciumi dinding karena kecintaan dia kepada orang yang ada di balik dinding. Ibarat seorang perempuan mendekap pakaian suaminya yang meninggal, dan membasahinya dengan linangan air mata. Ia tidak terlibat dalam perbuatan syirk karena ia sedang mengekspresikan kerinduannya kepada suaminya. Begitu juga denga jutaan jemaah haji setiap tahun yang mencium dinding pusara Nabi disertai isakan tangis, juga karena mereka mencintai Rasul, karena itu mereka berziarah dan napak tilas ke tempat-tempat bersejarah dari kehidupan Nabi saw.

Karena itu, selama umat Islam mencintai Nabi saw, selama itu pula peringatan maulid Nabi, Isra Mi’raj, Hijrah, Nuzulul Quran, akan tetap berlangsung dalam dunia Islam. Cinta yang tulus tidak mdapat disembunyikan. Cinta sejati merindukan bukti.


Kedua, Membaca shalawat.

Salah satu bukti cinta adalah kenikmatan menyebut nama orang yang kita cintai. Ketika menyebut atau mendengar nama kekasih kita, hati kita bergetar. Ada kenikmatan dalam mengulang-ngulang namanya. Seperti itulah, orang-orang yang mencintai Rasul.

Segera setelah Nabi yang mulia meninggal, Bilal tidak mau mengumandangkan adzan. Akhirnya setelah didesak banyak orang, Bilal beradzan. Ketika sampai pada kata wa asyhadu anna muhammadar Rasulullah ia terhenti. Suaranya tersekat di tenggorokan. Ia menangis keras. Nama Muhammad, kekasih yang baru saja kembali ke Rabbul izzati, menggetarkan jantung Bilal. Muhammad adalah nama insan yang paling indah baginya. Justru karena cintanya kepada Rasul, nama beliau serng diingat, disebut dan dilagukan.

Dalam Islam, ada tata cara / etika tertentu, menyangkut bagaimana kita menyebut nama Nabi. Yaitu melalui shalawat. Allahmumma shalli ala sayyiidina Muhammad. Ya Allah, sampaikanlah kesejahteraan kepada Muhammad Kenikmatan dalam membaca shalawat adalah ungkapan kecintaan kepada Rasulullah. Karena itu, menurut Rasulullah, orang yang paling dekat dengan beliau pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca shalawatnya. Artinya, dengan kata lain, orang yang paling mencintainya.

Berbahagialah orang yang menandai peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan – baik itu kelahiranm pernikahan, mendapat rezeki, lulus ujian dan sebagainya, dengan shalawat. Mereka tahu bahwa Muhammad adalah kekasih Allah, yang tanpa dia, takkan diciptakan alam ini. Karena itu, ketika mereka mengingat Tuhan, mereka tidak pernah melupakan kekasihnya.


Ketiga, Cinta kepada ahlul baitnya.

Rasulullah bersabda “Cintailah Allah atas limpahan nikmatnya kepadamu. Cintailah aku karena kecintaanmu kepada Allah. Dan cintailah ahli baitku karena kecintaanku kepadaku”

Inilah logika kecintaan yang agung. Dari kecintaan kepada Allah, kita mencintai Rasulullah. Dari kecintaan kepada Rasulullah, kita mencintai keluarganya. Dari kecintaan kepada keluarganya, kita akan mencintai apa yang mereka cintai. Bila urutan ini terpotong, maka kecintaan yang agung ini menjadi bercacat. Rusaklah kecintaan kepada Allah tanpa mencintai Rasulullah. Habislah kecintaan kepada Nabi saw tanpa kecintaan kepada ahli baitnya.

Pernahkan saudara mendengar kisah seorang sahabat Nabi yang menjerit keras ketika melihat Yazid mengetuk-ngetuk bibir Husain dengan tongkatnya, dalam perang Karbala. Ia menjerit karena ia ingat bahwa bibir itulah yang sering dikecup oleh Rasulullah. Sebagaimana ia mencintai Rasulullah, ia juga mencnitai bibir yang sering dikecup oleh beliau. Atau kisah seorang ulama besar yang melihat Imam Ja’far cucu Rasulullah, berjalan dengan menggunakan tongkat kakeknya. Sang ulama segera memburu tongkat itu dan menciuminya sepuas-puasnya.

Rasulullah sangat mencintai keluarganya. Beliau pernah bersabda” Fathimah itu belah nyawaku, siapa yang menyakitinya, berarti ia menyakitiku. Siapa yang membuat Fatimah marah, maka ia juga membuatku marah”.

Mari kita manfaatkan waktu selama bulan Rabi’ul Awwal ini, untuk membaca sejarah hidup Nabi, meneladani akhlak mulianya, untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana firman Allah:


Semoga kita semua termasuk golongan orang yang mencintai Nabi.

07 Januari, 2016

SAUDI DANAI GULINGKAN MURSI, HANCURKAN YAMAN DAN TURKI

Syekh Nimr tewas dipancung (dan sebelumnya, ternyata dia disiksa dulu hingga tangan dan kakinya patah, dan jasadnya tidak dikembalikan ke keluarganya). Keponakannya, Ali Mohammed al-Nimr yang berusia 17 tahun juga telah dijatuhi vonis pancung dan lalu setelah tewas, badannya akan disalib. Hukuman macam apa ini?! Kesalahan Ali karena ikut demo memprotes pemerintah. Nasib Ali belum diketahui.

Saya membuka youtube, mendengarkan ceramahnya yang memang frontal mengkritik pemerintah. Tapi dia jauh berbeda dengan Syekh ‘Arifi yang berpidato berapi-api sampai berkeringat, menyerukan angkat senjata (tentu saja bukan untuk menggulingkan Arab Saudi, tapi Assad). Dia justru menyerukan agar “melawan senjata dengan teriakan”. Saya baca lagi berbagai berita, membandingkan mana yang kelihatan netral, mana yang jelas sekali membela Bani Saud. Kesimpulan saya, memang dia tak pernah angkat senjata, membentuk pasukan, apalagi bergabung dengan Al Qaida/ISIS. Dia hanya “berteriak” (berceramah, mengkritik pemerintah).

Berbagai website berlabel Islam beramai-ramai memuat berita yang menjelek-jelekkan Syekh Nimr (sehingga pantas untuk dipenggal). Seorang profesor Indonesia yang jadi rujukan banyak orang soal kondisi domestik Arab Saudi juga berputar-putar menulis, yang ujungnya satu: Syekh Nimr sah saja dipancung.

Saya tanya kepada mereka yang setuju pada hukuman pancung atas Syekh Nimr: apa kalian setuju bila ustadz Abu Jibril, Felix Siaw, atau Jonru dipancung? Pasti jawabannya tidak. Mana tega kita bila Felix, ustadz imut-imut anti-foto-sefie dan penulis buku imut-pink ‘Udah Putusin Aja’ itu dipancung. Ya kan?

Lalu mengapa kalian setuju Syekh Nimr dipancung? Meski mazhab Abu Jibril, Felix, dan Jonru berbeda dari Syekh Nimr, bukankah yang mereka lakukan sama saja: pidato/ceramah mengkritik rezim penguasa? Mereka menyebut pemerintah neoliberal, antek Barat, thogut (bahkan ada yang menghina dan memfitnah presiden, tau siapa dia kan?). Mereka meminta Pancasila dan UUD 45 diganti jadi sistem syariah versi mereka. Mereka bilang nasionalisme itu tidak ada dalam Islam. Bahkan, ada banyak ustadz di Indonesia yang mendukung ISIS. Bukan main-main, ini sudah makar tingkat tinggi: menyeru perang, jihad, berbaiat kepada entitas ‘pemerintahan’ asing. Apa kalian setuju bila para ustadz itu dipancung juga?

Saya juga heran pada situs-situs simpatisan Ikhwanul Muslimin (dan para ustadznya) yang memburuk-burukkan Syekh Nimr untuk membela Arab Saudi. Bukannya tahun 2013 kalian marah-marah pada Arab Saudi yang memberikan bantuan intelijen, dana, dan diplomatik dalam kudeta terhadap idola kalian yang hafiz Quran itu (Presiden Mursi)? Secepat itukah kalian lupa pada Mursi dan para petinggi IM yang dijatuhi hukuman mati? Lupakah kalian bahwa tahun 2014 Arab Saudi malah menjadikan organisasi suci kalian (IM) sebagai organisasi teroris?

Berbagai situs Islam tiba-tiba saja memberitakan pembelaan kepada Arab Saudi dengan narasi “Iran pun menggantung warga Sunni”. Dapat bayarankah kalian? Kok beritanya mirip-mirip dan disiarkan serempak? Bahkan Detik.com, yang beberapa waktu lalu menurunkan serial liputan langsung dari Iran yang sangat simpatik; sebelumnya juga pernah menulis liputan khusus tentang Iran, saya salah satu narsumnya, tiba-tiba menulis soal ‘penindasan Syiah terhadap Sunni Iran’.

Pertama-tama, faktanya tidak valid, saya bisa panjang lebar menulis soal ini. Tapi sudahlah, anggap saja Iran itu paling kafir sedunia dan tukang bunuh Sunni paling banyak sedunia, apa bisa dijadikan pembenaran bagi Arab Saudi? Bisakah seorang maling bernama Fulan membela diri “saya jangan disalahkan karena maling, toh si Anu juga maling!” Kesalahan si Anu tidak bisa dijadikan pembenaran bagi kesalahan si Fulan. Salah ya salah. Ga usah ngeles.

Pertama-tama, faktanya tidak valid, saya bisa panjang lebar menulis soal ini. Tapi sudahlah, anggap saja Iran itu paling kafir sedunia dan tukang bunuh Sunni paling banyak sedunia, apa bisa dijadikan pembenaran bagi Arab Saudi? Bisakah seorang maling bernama Fulan membela diri “saya jangan disalahkan karena maling, toh si Anu juga maling!” Kesalahan si Anu tidak bisa dijadikan pembenaran bagi kesalahan si Fulan. Salah ya salah. Ga usah ngeles.

Berita terbaru: di India, kaum Hindu pun ikut dalam demo besar-besaran memprotes pemenggalan Syekh Nimr. Swiss –yang liberal dan sekuler—men-summon Dubes Arab Saudi. Sekjen PBB pun protes. Bahkan Wakil PM Turki juga sudah menyatakan penentangannya pada pemancungan itu.
Jadi Pak Profesor, masbro, mbaksis, cobalah jujur menjawab pertanyaan sederhana ini: apakah ceramah dan demo mengkritik pemerintah boleh dijatuhi hukuman pancung?

RUSLI AHMAD ZAHRI
DINASULAEMAN.WORDPRESS.COM



04 Januari, 2016

CARA MUDAH ALLAH MEMBALIKKAN KEJAYAAN UMAT MANUSIA

Allah begitu mudah memberikan kejayaan kepada umat manusia, namun sebaliknya, Allah swt pun kuasa untuk membalikkan kejayaannya langsung hingga titik kehinaan. 

Pada kolom hikmah kali ini, Penulis mencoba mengajak pembaca untuk merenungi sebuah kisah nyata yang dimuat dalam sebuah Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Hadis ini mengingatkan kepada kita bahwa inilah Cara Mudah Allah Membalikkan Kejayaan Umat Manusia hingga titik nol, atau sebaliknya.  

Semakin banyak seseorang mendapatkan kesenangan dunia, maka semakin banyak pula kesusahan yang akan dirasakannya. Sebaliknya, semakin sedikit kesenangan ia dapatkan di alam dunia, maka semakin sedikit pula kesusahan yang akan dirasakannya.

Itulah kira-kira sebuah penafsiran dari kata-kata terkenal sufi terkenal Syaikh Ibnu Atho'. Hal ini selaras dengan apa yang difirmankan Allah SWT:

Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., terdapat sebuah kisah tentang tiga orang Bani Israil. Orang pertama memiliki kulit belang, orang kedua berkepala botak, dan orang ketiga tidak bisa melihat (buta). Lalu Allah SWT mengutus seorang malaikat yang menyamar sebagai manusia. Pertamakali yang dijumpai malaikat adalah orang yang berkulit belang.

Malaikat bertanya, "apakah yang engkau cita-citakan selama ini?"
Jawabnya: saya menginginkan kulit dan rupa yang bagus serta sembuh dari penyakit sehingga orang-orang tidak lagi jijik melihat saya.

Lalu, sang malaikat mengusap orang tersebut. Seketika itu juga penyakitnya sembuh dan orang tersebut berganti rupa dan kulit yang bagus.

Kemudian orang tersebut ditanya lagi: kekayaan apakah yang sekarang kamu inginkan? Jawabnya: Unta. Maka diberikanlah seekor unta yang bunting sambil didoakan: baarakallahu laka fiihaa (semoga Allah SWT memberikan keberkahan padamu dengan perantara unta ini).

Kemudian sang malaikat mendatangi seorang yang berkepala plontos tanpa rambut. Malaikat bertanya: sebenarnya apakah yang sekarang engkau inginkan? "Rambut yang bagus dan hilangnya penyakit yang menyebabkan saya terhina di hadapan orang."

Lalu malaikat mengusapnya, seketika tumbuhlah rambut yang indah dan lebat. Betapa girangnya manusia berkepala plontos itu.

Lalu, malaikat bertanya "sekarang kekayaan apa yang kamu inginkan?"
Dia menjawab, "Lembu!"
Maka diberilah satu ekor lembu yang bunting sambil didoakan: " baarakallahu laka fiihaa".

Usai melaksanakan tugas dari Allah SWT yang kedua tersebut, malaikat penyamar itu datang kepada orang yang buta dengan melemparkan pertanyaan yang sama kepada kedua orang di atas. Jawab dia, "aku hanya ingin mataku dapat melihat kembali, supaya aku dapat melihat banyak orang". Lalu diusaplah matanya, seketika itu juga langsung matanya terbuka dan dapat melihat.

"Lalu, kekayaan apa yang ingin kamu miliki?", tanya malaikat lagi. "kambing", jawabnya. Lalu diberilah kambing sambil didoakan.

Waktu terus berlalu dan sampai beberapa tahun kemudian masing-masing memiliki daerah sendiri-sendiri yang dipenuhi dengan peliharaan unta, lembu dan kambing. Dalam kondisi seperti itu, Allah SWT mengutus malaikat lagi. Kali ini sang malaikat menyamar sebagai orang miskin seperti keadaan si belang dahulu ketika ia masih penyakitan dan miskin. Malaikat yang 'miskin' itu berkata, "aku hanyalah seorang yang miskin yang tidak bisa lagi melanjutkan perjalananku, tak ada yang dapat memulihkan aku selain Allah SWT, Dia-lah yang memberi rupa kulit yang bagus, sekarang berikanlah satu unta saja untuk meneruskan perjalananku ini."

Si belang yang kini telah berparas sangat rupawan itu menjawab, "hak-hak orang masih banyak, aku tidak dapat memberimu apa-apa. Kau minta saja di lain tempat!". Manusia penyamar itu berkata, "aku rasa-rasanya pernah mengenalmu. Bukankah kamu yang dahulu berpenyakit belang dan dijijiki banyak orang? Bukankah kamu dulu tidak berpunya dan Allah SWT yang menjadikanmu kaya?"

Si belang itu berdalih, "aku telah mewarisi kekayaan ini dari orang tuaku."

Kata malaikat, "baiklah. Tapi jika itu dusta, Allah SWT akan mengembalikan keadaanmu seperti dahlulu". Si belang itu terkejut luar biasa, ketika tiba-tiba tubuhnya menjadi penyakitan, bertubuh belang dan dijijiki banyak orang. Akibatnya, satu persatu pelanggannya menjauh dan, akhirnya dia kembali jatuh dalam kemiskinan 

Malaikat datang lagi kepada si botak yang memang sudah disembuhkan. Komentar malaikat sama, yaitu "jika engkau bohong, keadaanmu akan dikembalikan seperti semula". Tiba-tiba saja rambutnya rontok satu persatu, dan lambat laun diapun kembali botak.

Kini malaikat datang menemui orang yang dahulu buta. Malaikat berkata dengan iba, "aku ini orang miskin yang tak punya apa-apa, aku orang rantauan yang kini sudah tidak mampu lagi meneruskan perjalanan kecuali melalui pertolongan-Nya. Demi Allah SWT yang telah mengembalikan penglihatanmu, aku minta seekor kambing saja untuk meneruskan petualanganku ini."


Si buta menjawab, "dahulu memang aku buta, lalu Allah SWT mengembalikan penglihatanku. Karena itu, ambillah sesukamu, aku tidak merasa berat hati apapun yang kau ambil karena Allah."

Jawab malaikat, "jagalah harta kekayaanmu ini. Kamu sebenarnya telah diuji. Dan karena hasil ujianmu lulus, maka Allah swt ridho kepadamu dan murka kepada kedua temanmu itu."

"Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". (QS. An-Naml: 19)

Demikianlah Cara Mudah Allah Membalikkan Kejayaan Umat Manusia agar menjadi pelajaran bagi kita semua, insan yang berakal. Semoga bermanfaat. Amin.


02 Januari, 2016

7 LANGKAH KILAT MEMBENTUK 'SIX PACK' TANPA GYM TANPA ALAT OLAHRAGA

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2016/01/7-langkah-kilat-membentuk-six-pack.html
Kenyataan bahwa Anda tidak memiliki peralatan olahraga mungkin bisa dianggap sebagai kemunduran kecil ketika membentuk tubuh 'six pack' di rumah. Padahal Anda dapat menggunakan tubuh Anda sendiri, tubuh yang sangat potensial menjadi lebih potensial lagi. Bagaimanapun, bukan hanya gym, juga bukan alat-alat olahraga yang dapat membentuk six-pack dambaan kaum pria. Tetapi latihanlah kuncinya. Latihan menduduki posisi tinggi dalam daftar prioritas, tetapi Anda juga harus fokus pada seluruh tubuh Anda. Dengan mengikuti protokol pelatihan yang tepat, Anda dapat membakar kalori, menstabilkan perut Anda dan meningkatkan tingkat metabolisme istirahat Anda dengan baik.

Pada kesempatan ini, Zona Studi berikan kiat 7 Langkah Kilat Membentuk 'Six Pack' tanpa Gym, Tanpa Alat Olahraga.
 
Langkah apa yang harus dilakukan? Inilah langkah-langkah membentuk Six Pack

Langkah 1


Langkah di luar rumah Anda, cobalah lari sprint. Mulailah dengan 5 sampai 10 menit dengan berjoging ringan untuk menghangatkan tubuh, kemudian berlari secepat mungkin selama 20 detik. Lalu istirahatlah selama 40 detik, kemudian berlari lagi selama 20 detik.
Nah, ikuti pola latihan seperti ini selama 20 menit dan selesai 5- 10 menit cooldown. Lari Sprint meningkatkan tingkat metabolisme istirahat Anda dan membakar jumlah tinggi kalori. Ini pada gilirannya akan mengurangi lemak pada perut Anda dengan membantu Anda menurunkan berat badan Anda seluruhnya.

Langkah 2


Pada langkah kedua ini, berdirilah dengan kaki selebar bahu Anda secara merenggang untuk melakukan burpees. Turunkan dengan jongkok dengan dalam, tempatkan tangan Anda di lantai dan tendang kaki Anda di belakang tubuh Anda. Jaga punggung lurus dan kencangkan setelah jari-jari kaki menyentuh lantai, dan lakukan push-up a. Kunci kaki Anda kembali ke titik awal dengan cepat dan bangkit kembali ke posisi berdiri. Ulangi selama 10 sampai 12 secara berulang-ulang.

Langkah 3


Posisi tangan selebar bahu Anda terpisah di lantai untuk melakukan layaknya pendaki gunung. Tempatkan kaki Anda dalam posisi terhuyung dengan kaki kanan di bawah dada Anda. Loncatlah ke udara sedikit dan cepat menggeser posisi kaki Anda sehingga kaki kiri Anda sekarang maju. Terus bergantian secara bolak-balik dalam gerakan stabil dan terkontrol untuk 10 sampai 12 kali pengulangan.

Langkah 4


Lakukan satu set deck squats. Berdiri dengan kaki selebar bahu Anda terpisah dan beristirahat dengan lengan di sisi Anda. Turunkan diri Anda hingga jongkok dalam-dalam, tempatkan bokong Anda di lantai dan berguling ke belakang. Gerakkan lengan Anda ke samping Anda dan ayunkan kaki di atas kepala Anda. Biarkan jari-jari kaki menyentuh lantai kemudian ayunkan kaki kembali ke depan untuk mendapatkan momentum. Gulung tubuh Anda ke depan saat Anda menempatkan kaki Anda kembali di lantai dan kembali ke posisi berdiri. Ulangi selama 10 sampai 12 kali pengulangan.

Langkah 5


Ambil kendi air untuk melakukan “Tikungan Rusia”. Duduk di lantai dengan lutut sedikit ditekuk, tumit di lantai dan kendi diadakan di depan dada Anda. Bersandar sedikit, putar badan Anda ke kanan dan gerakkan kendi ke sisi Anda sejauh mungkin. Putar kembali dan kemudian tempatkan ke sisi kiri Anda dengan cara yang sama. Bergantian secara bolak-balik dalam gerakan stabil selama 15 sampai 20 kali pengulangan.

Step 6


Telentang untuk melakukan manuver sepeda. Angkat kaki Anda, tekuk lutut 90 derajat dan tempatkan tangan Anda pada sisi kepala Anda. Angkat bahu Anda dari lantai, pandangan mata lurus ke depan dan bergantian gerakkan siku secara berlawanan dan lutut ke arah satu sama lain sementara meluruskan kaki yang lain. Ubah arah Anda dengan cepat dan terus bergantian bolak-balik dalam gerakan yang mantap dari 15 hingga 20 kali.

Langkah 7


Lakukan satu set V-up sambil berbaring dalam posisi menghadap ke atas. Perpanjang lengan Anda di belakang kepala dan luruskan kaki Anda. Tahan kendi air di tangan Anda dan angkat lengan dan kaki secara bersamaan. Gerakkanlah kendi ke depan dan arahkan jari-jari kaki Anda saat Anda menyeimbangkannya pada bokong. Tahan selama satu detik penuh, lalu turunkan diri lagi ke bawah, begitu terus 15 hingga 20 kali.

Step 7
xecute a set of V-ups while lying down in a face-up position. Extend your arms behind your head and straighten your legs. Hold a water jug in your hands and lift your arms and legs simultaneously. Move the jug forward and toward your toes as you balance on your butt. Hold for a full second, lower yourself back down and repeat 15 to 20 times.

Itulah cara sederhana 7 Langkah Kilat Membentuk 'Six Pack' tanpa Gym, Tanpa Alat Olahraga. Mudah-mudahan bermanfaat ya?

Selamat berlatih.