30 April, 2017

API SUDAH SAMPAI DI PINTU GERBANG RUMAH KITA

Apa yang akan terjadi pada Pilpres 2019 nanti? Mari kita lihat bahwa pertarungan 2019 akan sama dengan 2014. Disana hanya akan ada dua kekuatan besar yaitu Prabowo dan Jokowi.

Kenapa begitu? Apakah tidak ada calon lain selain mereka? Tentu ada. Tetapi tidak akan muncul atau dimunculkan. Karena memang disainnya adalah membangun dua kekuatan besar lalu membenturkannya.

Sebenarmya Pilgub Jakarta kemaren adalah contoh kecil Pilpres nanti. Isu-isu agama akan kembali dimainkan dengan menggunakan masjid-masjid. Kali ini temanya adalah Islam vs PKI.
Jokowi pelan-pelan akan di stigmakan sebagai PKI.

Meskipun serangan ini mungkin bukan serangan langsung ke pribadi beliau, tetapi ini akan menghantam orang-orang di sekitar beliau. Jokowi dikelilingi orang-orang PKI, begitu isu besarnya. Dan genderang perang ini sudah dibangun mulai sekarang melalui ceramah, di masjid, pengajian dsbnya.

Prabowo akan memainkan kembali isu sebagai muslim, terutama ketika di belakangnya dia adalah Islam garis keras yang tidak perduli siapa pemimpinnya yang penting yang mudah ditunggangi. Persis seperti Ahok, yang dicari adalah momentum kesalahan Jokowi dan dibangun untuk memunculkan demo-demo besar.

Kali ini untuk meluncurkan demo akan jauh lebih mudah. Penguasaan Jakarta dengan menangnya Anies Sandi adalah keuntungan utama. Masjid Istiqlal akan dijadikan sebagai simbol perlawanan dan memudahkan pendemo dari berbagai wilayah menginap disana.
Seperti Ahok juga, Jokowi akan dihadapkan pada dua pilihan simalakama.
Jika kalah, maka negara kembali akan dikuasai para mafia dan sistem yang sudah dibangun susah payah hancur seketika.
Jika menang, maka kemenangan itu tidak akan diterima lapang dada. Mereka akan berteriak, "Jokowi tidak mungkin menang kecuali main curang.." Persis pilgub Jakarta, kan?

Beberapa partai yang awalnya berkoalisi dengan Jokowi dan PDIP akan pecah dan merapatkan barisan dengan Gerindra dan PKS. Terutama Golkar yang sekarang sedang terpecah dua. Juga PPP yang sudah merapat ke Gerindra. Nasdem liat-liat mana yang menguntungkan. Hanura tetap setia.

Pilpres 2019 akan menjadi pilpres terkeras yang kita lalui. Terutama karena disana banyak kepentingan yang saling berbenturan. Mulai penguasa, pengusaha, politikus dan tentara. Kemungkinan besar tentara akan mulai terpecah sesudah pilpres ini.. Ada yang bermain, ada yang memanfaatkan, ada yang mengamati dan yang paling berbahaya adalah yang menjadi penunggang setia.

Mereka yang nanti bertempur di pilpres, tidak sadar bahwa mereka sedang memainkan bola api besar yang panas sekali. Pikiran para politikus ini pendek, yang penting merebut kekuasaan tanpa melihat bahaya ke depan bahwa ada penunggan gelap di punggung mereka dengan jubah KHILAFAH.

Konsultan politik yang kemaren bermain permainan berbahaya dengan menggunakan masjid sebagai alat politik dan propaganda, juga tidak sadar bahwa ia sedang membangkitkan monster pelan-pelan.
Yang ada di pikirannya hanya uang dan bagaimana calon yang diusungnya menang. Tidak pernah berfikir bahwa apa yang dia lakukan itu suatu kesalahan besar yang akan disesalinya kemudian..

Semua elemen nasionalis harus duduk mulai sekarang dan memikirkan langkah apa yang harus dilakukan.
Sementara ini cuma Banser dan Ansor yang tampak aktif mencegat keberadaan HTI dimana-mana dengan logistik yang kurang.

Pemerintahan Jokowi sekarang ini memang kelhatan sekali berada pada posisi bimbang. Jika si Islam garis keras dihantam, mereka akan teriak HAM. Jika didiamkan, mereka merasa bahwa mereka mendapat peluang.

Si garis keras ini memang pengecut sekali.

Mereka selalu bersembunyi dibaik kata "Islam dan Muslim". Kalau diatas angin, mereka gagah berkoar, "Kami umat muslim mayoritas.." Tapi kalau terpojok teriaknya beda, "Sesama muslim bersaudara, jangan kami diadu domba dengan NU wahai syiah.."

Apa yang saya paparkan hanya berupa kemungkinan dengan melihat pola yang sama yang mereka lakukan di Suriah dan disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

Semoga ini bisa menjadi perhatian kita bersama bahwa kemerdekaan itu tidak diberikan begitu saja, tetapi harus diperjuangkan dengan sekuat tenaga. Salam secangkir kopi.
Deny Siregar.

28 April, 2017

PROVOKATOR AGAMA MAKIN GENTAYANGAN

Kepalsuan merebak dimasyarakat yang sedang mencari jatidiri.

Akhir-akhir ini banyak provokator agama bergentayangan di tengah-tengah masyarakat. Dengan penampilan dan casting yang mirip ulama, mereka menguasai mimbar khotbah dan corong-corong mikrophone rumah ibadah. Dengan suara lantang mencaci dan menghardik siapapun yang tidak sesuai dengan pendapan dan kepentingan politik mereka.

Mereka ini suka menggunakan ayat dan mengatasnamakan agama untuk menyerang dan menghancurkan sesama. Selalu mengutip ayat dalam setiap perkataan, selalu bersandar dalil dalam setiap amalan. Dalil dan ayat itu mereka ucapkan secara lantang seperti membaca mantra sulap. Kemudian dipahami secara tekstual. Apapun perbuatan dan amalan yang tidak sesuai dengan ayat dan dalil yang mereka bacakan dan pahami akan dianggap sesat (BID'AH) dan bahkan kafir.

Karena casting dan orasi yang memukau dan menggiurkan maka banyak orang yang hanyut dalam provokasi yang disampaikan. Banyak anak muda yang terlena kemudian mabuk oleh racun dan virus pemikiran yang mereka tebarkan. Akibatnya anak-anak muda itu menjadi robot yang kehilangan akal sehat, perilakunya seperti robot yang remote control-nya dipegang oleh para provokator yang meracuninya. Mereka dipisahkan dari orang tua dan para ulama yang bijaksana atas nama pemurnian agama.

Para provokator agama yang sering merujuk ayat dan dalil secara tekstual tanpa menguasai ilmu keagamaan yang memadai itu seperti dokter palsu yang membuat  diagnosa dan memberikan resep obat hanya berdasar pada teks kesehatan dan buku kedokteran. Bayangkan seorang yang tidak pernah sekolah kedokteran dan tidak menguasai ilmu kesehatan kemudian memberi resep dan mendiagnosa penyakit hanya merujuk teks-teks asli buku kedokteran.

Untuk bisa memahami buku kedokteran sampai bisa bikin resep dan mendiagnosa penyakit diperlokan kuliah di fakultas Kedokteran bertahun-tahun dengan persyaratan yang ketat. Artinya tidak semua orang boleh mengutip dan menggunakan teks buku kedokteran sekalipun semua orang bisa membaca buku kedokteran. Padahal buku tersebut bikinan manusia bukan firman Tuhan.

Hal yg sama juga terjadi dalam dunia sastra. Di balik kata-kata puisi Rendra ada berjuta makna dan berlapis arti, yg hanya bisa dipahami oleh mereka yg memahami ilmu bahasa dan sastra. Dibutuhkan waktu bertahun-bertahun untuk bisa memahami puisi seorang penyair,  apalagi di balik ayat-ayat kitab suci.

Kalau memahami teks puisi Rendra saja tidak cukup dengan akal dan nalar tapi perlu kepekaan rasa, ketajaman batin dan ilmu sastra apalagi memahami teks kitab suci yang gaya bahasanya lebih rumit dan aligoris. Kalau bahasa Arabnya masih cekak dan ilmu masih cethek bagaimana mau langsung kembali ke Kitab Suci yang berbahasa Arab dengan sastra yang sangat tinggi?

Para provokator agama yang hanya mengutip ayat dan dalil secara tekstual tanpa menguasai ilmu agama yang memadai itu seperti dokter palsu atau sastrawan gadungan yang sangat membahayakan ummat. Orang seperti ini layak disebut ulama ‘castingan’. Para ulama ‘castingan’ ini lebih berbahaya daripada dokter palsu atau sastrawan gadungan. Kalau dokter palsu atau sastrawan gadungan hanya membahayakan fisik dan imaginasi manusia tapi ulama castingan ini bisa membahayakan kehidupan manusia karena daya rusaknya lebih massif. Bangsa ini bisa hancur dan rusak oleh para ulama ‘castingan’ yang melakukan tindakan mal praktek agama di negeri ini.

Hati-hati terhadap ulama ‘castingan’ yang hanya bisa provokasi dengan mengutip ayat dan dalil secara tekstual tanpa memiliki ilmu agama yang mumpuni dan kearifan yang memadai.

Pesan KH A. Mustofa Bisri (Ist)
Oleh : Al-Zastrouw


25 April, 2017

DAFTAR SITUS PENANGKAL RADIKALISME

Inilah situs Aswaja/NU yang perlu dibaca: buat informasi Muslim.. bisa untuk menambah wawasan dan  rujukan berita berita yang benar dalam menangkal Islam Radikal.


http://www.tasamuh.id
http://www.nu.or.id
http://www.tqnnews.com

23 April, 2017

CHANNEL INSTAGRAM YANG PERLU ANDA IKUTI

Berikut beberapa link channel telegram yang bermanfaat untuk menambah ilmu kita dan mengokohkan manhaj kita dalam beragama (buka link tersebut dengan pilihan aplikasi Telegram bukan browser) :

1. Kajian Quran Tematik. Belajar Islam dari sumber aslinya
telegram.me/kajianquran
2. Belajar Ilmu Fiqh dengan mudah tanpa njelimet
telegram.me/kajian_fiqh
3. Era Muslim (Berita, Info, dan Artikel Keislaman)
telegram.me/era_muslim
4. Belajar Enterpreneurship bersama Pengusaha Muslim Dunia
telegram.me/ipporight
5. Belajar Islam pada Prof. DR. Nadirsah Hosen
telegram.me/GusNadir
6. Belajar Kajian Islam berdasar Aqidah Ahlus Sunnah
telegram.me/ahlussunnah_waljamaah
7. Mendalami Islam dan Penyimpangan-penyimpangan Aqidah
telegram.me/aswaja
8. Islamic Center Unaiza_Indo
telegram.me/jalyat_indo
9. Remaja Islam
telegram.me/remajaislam
10. Status Nasehat
telegram.me/statusnasehat
11. Untaian Nasihat
telegram.me/untaiannasihat
12. Islam itu Indah
telegram.me/islamindah
13. Darush Sholihin
telegram.me/darushsholihin
14. Al-Fawaid, faedah - faedah ilmu diasuh oleh ustadz Badru Salam hafizhahullah
telegram.me/alfawaid_cs
15. BBG Al ilmu : Menebar cahaya sunnah
telegram.me/bbgalilmu
16. Berbagi Ilmu
telegram.me/berbagiilmu
17. Muslim Muda
telegram.me/muslimmuda
18. Channel Ilmu dan Dakwah "Al-Wasathiyah wal I'tidâl"
telegram.me/abusalmamuhammad
19. Agama adalah nasehat
telegram.me/AdDhienAnNashiha
20. Jadwal Kajian Sunnah : jadwal kajian islam ahlussunnah indonesia
telegram.me/jadwalkajiansunnah
21. KajianIslam
telegram.me/kajianislamchannel
22. Penjelasan Bulughul Maram
telegram.me/bulughul_maram
23. Koran Bisa, kosa kata harian bahasa arab
telegram.me/koranbisa
24. Info Online Tajwid, seputar tajwid online dan materi tentangnya
telegram.me/onlinetajwidinfo
25. Ilmu Hadits Tanya Jawab : Penjelasan dalam bentuk tanya jawab dari buku Taisir Musthalah Al Hadits Syaikh Dr Mahmuud Thahaan
telegram.me/hadits_tanyajawab
26. Al-Manzhumah Al-Baiquniyah , pelajaran dasar ilmu hadits
telegram.me/manzhumah_baiquniyyah
27. Hadits Pilihan
telegram.me/haditspilihanku
28. Suara Al-Iman
telegram.me/suaraaliman
29. SNTV - Sabiilun Najaah TV
telegram.me/sntvchannel
30. Safdah TV
telegram.me/safdahtv
31. Yufid.TV
telegram.me/yufidtv
32. Info masjid Mu'adz bin Jabal bojong kulur :
telegram.me/muadzbinjabal
Berbahasa Malaysia :
33. Kempen Semak Hadis : Pemeriksaan hadits, yakni hadits-hadits yang tidak shahih
telegram.me/kempensemakhadis
34. Manahij Muhaddithin, diskusi hadits
telegram.me/ManahijMuhaddithin
35. Status Dr. Fathul Bari
telegram.me/drfathulbari
36. Kelas Hadits
telegram.me/KelasHadis
Berbahasa Arab :
37. Ad-dinu an-Nashihah : Nasihat -nasihat berharga dari para ulama sunnah
telegram.me/din_nasiha
38. Quthuf Qur'aniyah : seputar al-Qur'an
telegram.me/QtoofQuranih

20 April, 2017

KEKALAHAN AHOK DAN MASA DEPAN INDONESIA

Ada yang katakan Ahok kalah karena lawan gunakan isu SARA, ada yg katakan karena Masjid2 di kuasai kubu lawan, ada yang katakan karena Tim Ahok terlena dengan Sosmed, Saksi yang lemah, Tim yang tidak terorganisir, managemen isu yang tidak tepat dll.

Sebenarnya itu semua alasan2 yang bersifat Teknis. Kalau bicara perang terbuka maka kemenangan tidak hanya ditentukan bagaimana taktik dan teknik perang tapi yang lebih penting adalah bagaimana memotong jalur logistik lawan.

Contoh sederhana nya jangan takut dengan jumlah pesawat tempur lawan, pastikan saja pesawat itu tidak punya bahan bakar maka jejeran pesawat itu hanya jadi monumen yang enak utk dijadikan objek Selvie.

Gampang kan? Seperti cerita perebutan benteng zaman kerajaan. Tak perduli berapa tinggi dan tebal tembok benteng itu, jika gandum, daging dan air tidak mereka miliki maka dalam hitungan hari atau minggu pasukan akan keluar dengan bendera putih atau paling ekstrim menjadi kanibal diantara mereka.

Secara logika, tanpa logistik tidak mungkin ada 411, 212, 313 hingga wisata Al Maidah. Tanpa logistik maka massa hanya teronggok di daerah masing masing karena tidak ada bis yang mengangkutnya. Sama seperti Marinir USA, kalau tak ada kapal ya pilihannya berenang menembus samudera berhadapan dengan hiu dan ombak badai lalu sampai medan perang tinggal kulit berbalut tulang atau diam saja tidur di Barak.

Apakah logistik Ahok lemah? Tidak ada yang bisa jawab berapa selisih logistik ke dua Paslon tapi yang jelas Ahok Djarot tidak mampu mengadakan mobilisasi massa seperti 411, 212, 313 maupun wisata Al Maidah. Yang pasti Ahok tidak mampu membranding sembako nya dalam pasar murah tidak seperti no 3 yang dari beras, gula, sabun colek, parfum mini, minyak sawit dan air mineral yang semua di kemas "Anies Sandi" lalu tertata rapi dalam kardus yang juga di beri merk "Anies Sandi". Sementara sembako murah Ahok Djarot tanpa merek dan cuma di bungkus kantong kresek 

Kenapa Ahok  Djarot tidak memiliki logistik sekuat Anies Sandi? Mudah menjawab nya "Dalam 3 tahun Ahok Djarot tidak membangun pilar pilar logistik nya sendiri". Pengusaha pengusaha kecil yang ikut tender berbagai proyek di Pemda DKI yang sebenarnya pendukung Ahok tahun 2012 di geser lalu di proyek proyek di kuasai pengusaha pengusaha besar. Celakanya pengusaha besar itu juga pengusaha yang lahir dan besar sejak Orde Baru jadi tidak punya loyalitas pada ide apalagi ideologi.

Ketika Tommy Soeharto dan Titiek Soeharto bergabung dgn Anies Sandi maka pengusaha pengusaha Orde Baru itu serta merta mensuport Anies Sandi.
Lalu dari mana logistik Ahok Djarot? Ya dari pengusaha pengusaha kecil yang disingkirkannya tapi memiliki kesadaran politik. Pengusaha pengusaha sadar politik ini yang mensuport relawan Ahok Djarot walau itu jumlahnya sangat sangat terbatas.
Yo wiss.... piye tahun 2019?

Cerita Jokowi bisa sama seperti cerita Ahok, tidak ada logistik. Kenapa begitu? Lihat saja hari ini, Pengusaha yang berpesta bukan pengusaha die hard nya Jokowi tapi ya mereka yang sudah pesta sebelum 1998 terus berpesta setelah pemilu 1999, 2004, 2009 dan 2014 dan kemungkinan akan terus berpesta setelah 2021.

Contoh lainnya apa? Lihat struktur komisaris dan direksi Bumn masih di isi orang lama dari zaman SBY. Dari sekitar 2400 komisaris BUMN (induk, anak dan cucu) yang baru hanya 150 an orang. Dari 2400 Direksi Bumn yang baru cuma 50 an orang 

Periksa nama pejabat pejabat di kementrian kementrian, jangan kaget semuanya masih orang lama. Periksa semua Balai di kementrian teknis yg mengelola ratusan trilyun Rupiah.... semua orang lama. Periksa semua kontraktor Balai....  masih orang lama juga.
Trus... trus apa kesimpulan dari terkaparnya Ahok hari ini dan Jokowi 2019 nanti?

Kesimpulannya selama Jokowi tidak membangun pengusaha pengusaha nya yang mengerti ide ide nya, selama Jokowi terus memperkaya lawan dan memiskinkan kawan nya, selama posisi di beri pada yang anti, jabatan di kasih pada lawan. Kawan pakai jeans di usir sementara Lawan pakai jas silahkan parkir, yang baru dan setia antri lama lama, yang lama lama masuk tanpa antrian  ya selama itu periode ke dua Jokowi cuma jadi mimpi dan 2019 Orde Baru berkuasa lagi.

hmmmm jika Jokowi tetap gak sadar, yaaaa bisa jadi 2019 nasib Jokowi seperti nasib Ahok hari ini. Gak percaya? Coba aja!

Singkatnya begini, "Politik tidak cukup dengan ide baik karena ide baik dalam politik juga butuh logistik.
When You Lose dont Lose the lesson.


(Mohon bantu sebarkan)