30 Desember, 2015

SELAMAT TINGGAL 2015


http://taufiqmunir.blogspot.com/2015/12/selamat-tinggal-2015.html
Tahun baru adalah waktu untuk merayakan awal yang baru. Ini adalah waktu untuk merayakan hak-hak kita yang tulus. Apa pun bisa saja terjadi karena masa lalu bukanlah masalah. Tahun baru sudah menjadi waktu untuk merayakan hubungan yang romantis dengan bersama kekasih halal kita di saat tahun baru dimulai. Banyak diantara kita merayakan tahun baru dengan sia-sia, tanpa nilai, dan hanya menghamburkan waktu dan biaya. Banyak yang benar-benar terbuang. Kita cukup rayakan dengan hati, bahwa Tuhan masih memberi kita kehidupan, dan dalam kehidupan Tuhan berikan kita nikmat tiada tara. Berusahalah untuk tidak menenggak minuman pada malam ini, sehingga Anda dapat menikmatinya hingga pagi. Lebih baik Anda rayakan, dan bergembiralah!


ﻭﻣﺮﺕ ﺳﻨﻪ 2015 
ﺣﺼﻞ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﻜﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﺁﻗﻒ ، ﺍﻟﺼﺢ ، ﺍﻟﺨﻄﺄ، ﺍﻟﻔﺮﺡ ،
ﺍﻟﺤﺰﻥ ، ﺍﻟﻨﺪﻡ، ﺍﻟﺘﻐﺂﺿﻲ ، ﺍﻟﻤﺸﺂﻛﻞ ، ﺍﻟﺘﺠﺂﻫﻞ . .
...

ﻭﻣﺮﺕ ﺳﻨﻪ 2015
 ﺃﺧﺬﺕ ﻣﻨﻲ ﺃﺻﺤﺂﺏ ، ﻭ ﻗَﺮﺑﺖ ﻟﻲ ﺃﻏﺮﺍﺏ ، ﺗﻐﻴﺮﻭﺍ ﻋﻠﻲ
ﺃﻗﺮﺁﺏ ، ﻭ ﺃﻋﻄﺘﻨﻲ ﺃﺣﺒﺎﺏ
...


ﻭﻣﺮﺕ ﺳﻨﻪ 2015
  ﺗﻌﺮﻓﺖ ﻓﻴﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﺣﻘﻴﻘﺔ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺒﺸﺮ ﺍﻟﻨﻘﻴﻪ ﻭﻛﺸﻔﺖ
ﻟﻲ ﻣﻌﺎﺩﻥ ﺍﻟﺒﻌﺾ ﺍﻟﺴﻴﺌﻪ !
ﻓﺎﺟﺄﺗﻨﻲ ﺑﺴﻘﻮﻁ ﺃﻗﻨﻌﺔ ﺍﻟﺒﻌﺾ ﻭﺟﻌﻠﺘﻨﻲ ﺃﺗﻤﺴﻚ
ﺑﺎﻟﺒﻌﺾ ﺍﻵﺧﺮ !
ﻋﻠﻤﺘﻨﻲ ﺃﻥ ﻣﻦ ﻵﻳﺮﺁﻧﻲ ﺑﻌﺰ ﻻ ﺍﺭﺍﻩ ﺑﺎﺟﻼﻝ ....

ﻋﻠﻣﺘﻨﻲ ﺃﻥ ﺍﻟﺤﺐ ﺃﺧﻼﻕ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﺸﺂﻋﺮ؛ ﻭﺍﻥ
ﺍﻹﺣﺘﺮﺍﻡ ﺃﺳﺎﺱ ﺃﻱ ﺗﻌﺎﻣﻞ ﻣﻬﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻧﻮﻋﻪ ، ﻭ ﺃﻥ
ﺍﻟﻌﻮﺁﻃﻒ ﺇﺫﺍ ﺗﻤﺎﺩﺕ ﺃﻛﺜﺮﻣﻦ ﺍﻟﻼﺯﻡ ﺃﺻﺒﺢﺻﺎﺣﺒﻬﺎ
ﻣﻐﻔﻞ!
ﻭ ﻋﻠﻣﺘﻨﻲﺃﻥ ﺍﻟﺤﺠﺮﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﺴﺪ ﻃﺮﻳﻘﻲ ﻻ ﻳﺤﺰﻧﻨﻲ ﺃﺑﺪﺍ !
ﻭ ﻋﻠﻣﺘﻨﻲ ﺃﻥ ﻻ ﺃﺣﻜﻢ ﻋﻠﻰ ﺃﺧﻼﻕ ﺍﻟﺮﻓﻴﻖ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ
ﺃﺟﺮﺑﻪ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻐﻀﺐ !

ﻭ ﻋﻠﻣﺘﻨﻲﺃﻥ ﺍﻟﻀﺮﺑﻪ ﺍﻟﺘﻲ ﻵﺗﻤﻴﺖ : ﺗﻘﻮﻱ !
ﻭ ﻋﻠﻣﺘﻨﻲ ﺃﻥ ﺍﻟﻄﻴﺒﻪ ﺧﻄﻴﺌﻪ ﻓﻲ ﺑﻌﺾ ﺍﻷﺣﻴﺎﻥ!
ﻭ ﻋﻠﻣﺘﻨﻲ ﺃﻥ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﺍﻟﺒﻴﻀﺎﺀ ﺟﺪﺍ ﻧﺂﺩﺭﻩ!

ﻭﻣﺮﺕ ﺳﻨﻪ 2015
ﺃﺷﻜﺮ ﻣﻦ ﺑﻘﻲ ﻓﻲ ﺣﻴﺂﺗﻲ ﻭﻟﻢ ﺗﺄﺛﺮ ﻓﻴﻪ ﺭﻳﺂﺡ
ﺍﻟﻌﻮﺁﺻﻒ ، ﺍﺷﻜﺮ ﻛﻞ ﻣﻦ ﺣﻤﻞ ﻟﻲ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻪ ﺍﻟﺘﻘﺪﻳﺮ
ﻭﺍﺣﺘﺮﻣﻨﻲ ﻓﻲ ﻏﻴﺂﺑﻲ ﻗﺒﻞ ﺣﻀﻮﺭﻱ،
ﺃﺷﻜﺮ ﻛﻞ ﺷﺨﺺ
ﺃﻫﺪﺁﻧﻲ ﻟﺤﻈﻪ ﺟﻤﻴﻠﻪ، ﺍﺷﻜﺮ ﻛﻞ ﺇﻧﺴﺎﻥ ﺩﻋﺎ ﻟﻲ ﻓﻲ
ﺍﻟﻐﻴﺐ،
ﺍﺷﻜﺮ ﻛﻞ ﻣﻦ ﺗﺤﻤﻞ ﺳﻮﺀ ﻣﺰﺍﺟﻲ ﺃﺣﻴﺎﻧﺎ ﻓﻜﻠﻨﺎ
ﻛﺎﻟﻘﻤﺮ ﻟﻪ ﺟﺎﻧﺐ ﻣﻈﻠﻢ- ﺍﺷﻜﺮ ﻗﻠﻮﺏ ﻧﻘﻴﻪ ﻵﺯﺍﻟﺖ ﺗﻬﺪﻳﻨﻲ
ﺍﻷﻣﺎﻥ

25 Desember, 2015

TAHUN DEPAN NATAL DIPERINGATI TANGGAL 17 JUNI


Para peneliti melacak 'bintang Natal' untuk mengungkapkan tanggal 17 Juni sebagai kelahiran Yesus Kristus.

Mungkin tidak terlalu terlambat untuk mengirim bingkisan natal, sebagai astronom jauh-jauh hari telah menghitung bahwa Natal tidak harus dirayakan pada 25 Desember - tetapi pada 17 Juni sebagai gantinya.

Peneliti melacak penampilan 'bintang Natal', Alkitab menyatakan bahwa tiga orang bijak mengikuti untuk menemukan Yesus.


Seorang stargazer berkebangsaan Australia Dave Reneke menggunakan software komputer yang rumit untuk memetakan posisi yang tepat semua benda langit dan peta langit malam sebagaimana kemunculannya pertama kali di Tanah Suci Betlehem lebih dari 2.000 tahun yang lalu



Ia menemukan bahwa bintang terang benar-benar muncul di atas Bethlehem 2000 tahun yang lalu - tapi menunjuk tanggal kelahiran Kristus yaitu tanggal 17 Juni dan bukan 25 Desember.

Para ilmuwan mengklaim bintang Natal kemungkinan akibat konjungsi megah planet Venus dan Jupiter, yang secara bersamaan begitu dekat dan bersinar terang tidak seperti biasanya sebagai 'cahaya mercusuar' tunggal yang muncul tiba-tiba.

Mr Reneke mengatakan Tiga orang bijak ini mungkin menafsirkannya sebagai 'suatu tanda' yang telah mereka tunggu-tunggu, dan mereka mengikuti 'bintang' untuk kelahiran Kristus di sebuah kandang di Betlehem, seperti yang dijelaskan dalam Alkitab.

Secara umum penelitian ini diterima dan telah menempatkan kelahiran pada suatu tempat antara tahun ke-3 SM dan tahun ke-1 setelah wafatnya.

Menggunakan Injil St Matius sebagai titik acuan, Mr Reneke menunjuk hubungannya planet, yang muncul dalam konstelasi Leo, untuk tanggal yang tepat dari 17 Juni pada tahun 2 SM.

Reneke, editor majalah Sky and Space itu, mengatakan: "Kami memiliki software canggih yang dapat menciptakan langit malam persis seperti pada malam tersebut pada setiap titik dalam beberapa ribu tahun terakhir.

'Venus dan Jupiter menjadi sangat dekat pada tahun 2 SM dan telah muncul menjadi salah satu 'cahaya mercusuar' yang sangat terang.

"Kami tidak mengatakan ini pasti bintang Natal, - tapi ini penjelasan yang paling kuat untuk itu".

'Astronomi adalah suatu ilmu pasti, kita bisa plot persis di mana planet-planet itu berada, dan tentu saja tampaknya ini adalah 'Bintang Natal dongeng'. Tidak ada penjelasan lain yang begitu sangat cocok dengan fakta-fakta yang kita miliki dari segi waktu.

"Ini juga bisa seperti tiga orang bijak tafsirkan sebagai 'tanda'. Mereka dengan mudah bisa keliru untuk satu bintang terang. '

'Desember adalah tanggal yang secara sewenang-wenang telah kita terima, karena itu bukan berarti itu benar-benar telah terjadi.

"Ini bukan upaya untuk mengutuk agama. Itu benar-benar backing up karena menunjukkan memang benar-benar ada benda terang yang muncul di Timur pada waktu yang tepat.

'Seringkali ketika kita mencampur antara sains dengan agama dalam forum tertentu, itu bisa mengganggu banyak orang. Dalam hal ini, saya pikir ini bisa berfungsi untuk memperkuat iman orang-orang. "

Teori sebelumnya telah berspekulasi bahwa bintang adalah supernova (bintang meledak) atau bahkan komet.

Tapi Mr Reneke mengatakan bahwa dengan mempersempit tanggal ke belakang, teknologi telah memberikan penjelasan yang paling menarik.

Sebuah teori terkemuka di balik mengapa 25 Desember dipilih sebagai tanggal untuk merayakan kelahiran Kristus, adalah bahwa itu dipilih oleh gereja karena berkaitan erat dengan 'Major Pagan Festival' (Festival Pagan Agung), yang memungkinkan gereja untuk mengklaim perayaan baru bagi kekristenan.

Namun, jika temuan ini benar, itu berarti akan ada perubahan dari Kartu Natal yang menampilkan "Adegan Bersalju Tradisional" menjadi "Pemandangan Pantai yang Cerah di bulan Juni".

Silakan baca selengkapnya di: 

Biblical Evidence Shows Jesus Christ Wasn't Born on Dec. 25 

17 Desember, 2015

PENULIS TERKENAL DUNIA MENINGGAL DI INDONESIA

Benedict Anderson, seorang sarjana Cornell University yang menjadi salah seorang tokoh yang paling berpengaruh di bidang nasionalisme dan studi Asia Tenggara, meninggal pada hari Minggu di Indonesia pada usia 79 tahun.

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2015/12/penulis-terkenal-dunia-di-indonesia.html
Anderson meninggal dalam tidurnya saat berkunjung ke kota Malang. Kematiannya dikonfirmasi di halaman Facebook dari Charnvit Kasetsiri (sejarawan Thailand), teman dekat dan kolega. Penyebab kematiannya belum diketahui.

Anderson terkenal karena buku 1983 nya  "Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism," yang tesisnya kontroversial, bahwa sebagian besar nasionalisme merupakan konsep modern yang berakar pada bahasa dan keaksaraan.

"Banyak pembaca 'Imagined Communities' tidak tahu bahwa pengetahuan tentang bahasa-bahasa Asia Tenggara memberinya wawasan kedalam budaya dan sejarah politik Indonesia, Thailand, dan Filipina," kata Prof. Craig J. Reynolds dari Australian National University.

Pengaruh Anderson tidak terbatas pada bidang teori, karena ia terlibat dengan isu-isu kekinian dengan analisis yang teliti dan kecerdasan yang mengilhami murid-muridnya.

Lahir dari orang tua Anglo-Irlandia pada tahun 1936 di Kunming, Cina, Benedict Richard O'Gorman Anderson dibesarkan di California dan dididik di Cambridge dan Cornell, di mana ia belajar politik Asia Tenggara.

hawal di Indonesia ternyata menjadi kutukan dan berkat yang baik. Sebuah kutukan karena analisis forensik kudeta berdarah tahun 1965 di Indonesia yang ditulisnya dengan sesama ilmuwan Ruth McVey menyebabkan dia dilarang di Indonesia sampai 1999. Karena "Cornell Paper," demikian dikenal, mempertanyakan kebijaksanaan kudeta sebagai konsekuensi dari pemberontakan komunis yang gagal, menunjukkan bukan direncanakan terlebih dahulu pada bagian dari tentara.

Tapi sementara tetap mempertahankan minat aktif di Indonesia, Anderson ditegakkan absen dari negara yang mendorong dia untuk mengubah energinya di tempat lain, dengan Thailand menjadi spesialisasi lain dengan pertengahan 1970-an. Dia belajar Thailand cukup untuk koleksi dan studi sehingga dapat menerjemahkan cerpen Thailand modern tahun 1985.

Pekerjaan yang paling berpengaruh Anderson pada Thailand adalah 1977 esainya "Withdrawal Symptoms," yang menganalisis kekuatan sosial di balik kontrarevolusi di Thailand 1976 hanya tiga tahun setelah pemberontakan yang dipimpin mahasiswa menggulingkan kediktatoran militer.

Anderson kemudian mengalihkan perhatiannya ke Filipina - belajar bahasa Spanyol agar ia bisa belajar dokumen era kolonial - yang menyebabkan buku besar terakhirnya, tahun 2005 "Under Three Flags: Anarchism and the Anti-Colonial Imagination."

16 Desember, 2015

MENYELAMI FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2015/12/filsafat-pendidikan-islam.html
Setiap orang memiliki filsafat walaupun ia mungkin tidak sadar akan hal tersebut. Kita semua mempunyai ide-ide tentang benda-benda, tentang sejarah, arti kehidupan, mati, Tuhan, benar atau salah, keindahan atau kejelekan dan sebagainya.
1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Definisi tersebut menunjukkan arti sebagai informal.
2) Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan yang sikap yang sangat kita junjung tinggi. Ini adalah arti yang formal.
3) Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan.

4) Filsafat adalah sebagai analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep.

5) Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsumg yang mendapat perhatian dari manusia dan yang dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat.
Dari beberapa definisi tadi bahwasanya semua jawaban yang ada difilsafat tadi hanyalah buah pemikiran dari ahli filsafat saja secara rasio.

Banyak orang termenung pada suatu waktu. Kadang-kadang karena ada kejadian yang membingungkan dan kadang-kadang hanya karena ingin tahu, dan berfikir sungguh-sungguh tentang soal-soal yang pokok. Apakah kehidupan itu, dan mengapa aku berada disini? Mengapa ada sesuatu? Apakah kedudukan kehidupan dalam alam yang besar ini? Apakah alam itu bersahabat atau bermusuhan? apakah yang terjadi itu telah terjadi secara kebetulan? atau karena mekanisme, atau karena ada rencana, ataukah ada maksud dan fikiran didalam benda .

Semua soal tadi adalah falsafi, usaha untuk mendapatkan jawaban atau pemecahan terhadapnya telah menimbulkan teori-teori dan sistem pemikiran seperti idealisme, realisme, pragmatisme.

Oleh karena itu filsafat dimulai oleh rasa heran, bertanya dan memikir tentang asumsi-asumsi kita yang fundamental (mendasar), maka kita perlukan untuk meneliti bagaimana filsafat itu menjawabnya.

Pengertian Filsafat pendidikan Islam
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata Philo yang berarti cinta, dan kata Sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian, filsafat berarti cinta cinta terhadap ilmu atau hikmah. Terhadap pengertian seperti ini al-Syaibani mengatakan bahwa filsafat bukanlah hikmah itu sendiri, melainkan cinta terhadap hikmah dan berusaha mendapatkannya, memusatkan perhatian padanya dan menciptakan sikap positif terhadapnya. Selanjutnya ia menambahkan bahwa filsafat dapat pula berarti mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat, dan berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman manusia.

Selain itu terdapat pula teori lain yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari kata Arab falsafah, yang berasal dari bahasa Yunani, Philosophia: philos berarti cinta, suka (loving), dan sophia yang berarti pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi, Philosophia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran atau lazimnya disebut Pholosopher yang dalam bahasa Arab disebut failasuf.

Sementara itu, A. Hanafi, M.A. mengatakan bahwa pengertian filsafat telah mengalami perubahan-perubahan sepanjang masanya. Pitagoras (481-411 SM), yang dikenal sebagai orang yang pertama yang menggunakan perkataan tersebut. Dari beberapa kutipan di atas dapat diketahui bahwa pengertian fisafat dar segi kebahsan atau semantik adalah cinta terhadap pengetahuan atau kebijaksanaan. Dengan demikian filsafat adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang menempatkan pengetahuan atau kebikasanaan sebagai sasaran utamanya.

Filsafat juga memilki pengertian dari segi istilah atau kesepakatan yang lazim digunakan oleh para ahli, atau pengertian dari segi praktis. Selanjutnya bagaimanakah pandangan para ahli mengenai pendidikan dalam arti yang lazim digunakan dalam praktek pendidikan.Dalam hubungan ini dijumpai berbagai rumusan yang berbeda-beda. Ahmad D. Marimba, misalnya mengatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si - terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Berdasarkan rumusannya ini, Marimba menyebutkan ada lima unsur utama dalam pendidikan, yaitu 1) Usaha (kegiatan) yang bersifat bimbingan, pimpinan atau pertolongan yang dilakukan secara sadar. 2) Ada pendidik, pembimbing atau penolong. 3) Ada yang di didik atau si terdidik. 4) Adanya dasar dan tujuan dalam bimbingan tersebut, dan. 5) Dalam usaha tentu ada alat-alat yang dipergunakan.

Sebagai suatu agama, Islam memiliki ajaran yang diakui lebih sempurna dan kompherhensif dibandingkan dengan agama-agama lainnya yang pernah diturunkan Tuhan sebelumnya. Sebagai agama yang paling sempurna ia dipersiapkan untuk menjadi pedoman hidup sepanjang zaman atau hingga hari akhir. Islam tidak hanya mengatur cara mendapatkan kebahagiaan hidup di akhirat, ibadah dan penyerahan diri kepada Allah saja, melainkan juga mengatur cara mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia termasuk di dalamnya mengatur masalah pendidikan. Sumber untuk mengatur masalah pendidikan. Sumber untuk mengatur kehidupan dunia dan akhirat tersebut adalah al Qur’an dan al Sunnah. Sebagai sumber ajaran, al Qur’an sebagaimana telah dibuktikan oleh para peneliti ternyata menaruh perhatian yang besar terhadap masalah pendidikan dan pengajaran.

Demikian pula dengan al Hadist, sebagai sumber ajaran Islam, di akui memberikan perhatian yang amat besar terhadap masalah pendidikan. Nabi Muhammad SAW, telah mencanangkan program pendidikan seumur hidup ( long life education ). Dari uraian diatas, terlihat bahwa Islam sebagai agama yang ajaran-ajarannya bersumber pada al- Qur’an dan al Hadist sejak awal telah menancapkan revolusi di bidang pendidikan dan pengajaran. Langkah yang ditempuh al Qur’an ini ternyata amat strategis dalam upaya mengangkat martabat kehidupan manusia. Kini di akui dengan jelas bahwa pendidikan merupakan jembatan yang menyeberangkan orang dari keterbelakangan menuju kemajuan, dan dari kehinaan menuju kemuliaan, serta dari ketertindasan menjadi merdeka, dan seterusnya.
Dasar pelaksanaan Pendidikan Islam terutama adalah al Qur’an dan al Hadist Firman Allah :

“ Dan demikian kami wahyukan kepadamu wahyu (al Qur’an) dengan perintah kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan al Qur’an itu cahaya yang kami kehendaki diantara hamba-hamba kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benarbenar memberi petunjuk kepada jalan yang benar ( QS. Asy-Syura : 52 )”

Dan Hadis dari Nabi SAW :
“ Sesungguhnya orang mu’min yang paling dicintai oleh Allah ialah orang yang senantiasa tegak taat kepada-Nya dan memberikan nasihat kepada hamba-Nya, sempurna akal pikirannya, serta mengamalkan ajaran-Nya selama hayatnya, maka beruntung dan memperoleh kemenangan ia” (al Ghazali, Ihya Ulumuddin hal. 90)”

Dari ayat dan hadis di atas tadi dapat diambil kesimpulan :

1. Bahwa al Qur’an diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk kearah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan dan petunjuk kearah jalan yang diridloi Allah SWT.

2. Menurut Hadist Nabi, bahwa diantara sifat orang mukmin ialah saling menasihati untuk mengamalkan ajaran Allah, yang dapat diformulasikan sebagai usaha atau dalam bentuk pendidikan Islam.

3. Al Qur’an dan Hadist tersebut menerangkan bahwa nabi adalah benar-benar pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus, sehingga beliau memerintahkan kepada umatnya agar saling memberi petunjuk, memberikan bimbingan, penyuluhan, dan pendidikan Islam.

Bagi umat Islam maka dasar agama Islam merupakan fondasi utama keharusan berlangsungnya pendidikan. Karena ajaran Islam bersifat universal yang kandungannya sudah tercakup seluruh aspek kehidupan ini. Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya.
Corak pendidikan itu erat hubungannya dengan corak penghidupan, karenanya jika corak penghidupan itu berubah, berubah pulalah corak pendidikannya, agar si anak siap untuk memasuki lapangan penghidupan itu. Pendidikan itu memang suatu usaha yang sangat sulit dan rumit, dan memakan waktu yang cukup banyak dan lama, terutama sekali dimasa modern dewasa ini. Pendidikan menghendaki berbagai macam teori dan pemikiran dari para ahli pendidik dan juga ahli dari filsafat, guna melancarkan jalan dan memudahkan cara-cara bagi para guru dan pendidik dalam menyampaikan ilmu pengetahuan dan pengajaran kepada para peserta didik.
Kalau teori pendidikan hanyalah semata-mata teknologi, dia harus meneliti asumsi-asumsi utama tentang sifat manusia dan masyarakat yang menjadi landasan praktek pendidikan yang melaksanakan studi seperti itu sampai batas tersebut bersifat dan mengandung unsur filsafat.

Memang ada resiko yang mungkin timbul dari setiap dua tendensi itu, teknologi mungkin terjerumus, tanpa dipikirkan buat memperoleh beberapa hasil konkrit yang telah dipertimbangkan sebelumnya didalam sistem pendidikan, hanya untuk membuktikan bahwa mereka dapat menyempurnakan suatu hasil dengan sukses, yang ada pada hakikatnya belum dipertimbangkan dengan hati-hati sebelumnya. Sedangkan para ahli filsafat pendidikan, sebaiknya mungkin tersesat dalam abstraksi yang tinggi yang penuh dengan debat tiada berkeputusan,akan tetapi tanpa adanya gagasan jelas buat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang ideal.

Tidak ada satupun dari permasalahan kita mendesak dapat dipecahkan dengan cepat atau dengan mengulang-ulang dengan gigih kata-kata yang hampa. Tidak dapat dihindari, bahwa orang-orang yang memperdapatkan masalah ini, apabila mereka terus berpikir,yang lebih baik daripada mengadakan reaksi, mereka tentu akan menyadari bahwa mereka itu telah membicarakan masalah yang sangat mendasar. Sebagai ajaran (doktrin) Islam mengandung sistem nilai diatas mana proses pendidikan Islam berlangsung dan dikembangkan secara konsisten menuju tujuannya. Sejalan dengan pemikiran ilmiah dan filosofis dari pemikir-pemikir sesepuh muslim, maka sistem nilai-nilai itu kemudian dijadikan dasar bangunan (struktur) pendidikan islam yang memiliki daya lentur normatif menurut kebutuhan dan kemajuan.

Pendidikan Islam mengidentifikasi sasarannya yang digali dari sumber ajarannya yaitu Al Quran dan Hadist, meliputi empat pengembangan fungsi manusia :
Menyadarkan secara individual pada posisi dan fungsinya ditengah-tengah makhluk lain serta tanggung jawab dalam kehidupannya.
Menyadarkan fungsi manusia dalam hubungannya dengan masyarakat, serta tanggung jawabnya terhadap ketertiban masyarakatnya.
Menyadarkan manusia terhadap pencipta alam dan mendorongnya untuk beribadah kepada Nya

Menyadarkan manusia tentang kedudukannya terhadap makhluk lain dan membawanya agar memahami hikmah tuhan menciptakan makhluk lain, serta memberikan kemungkinan kepada manusia untuk mengambil manfaatnya
Setelah mengikuti uraian diatas kiranya dapat diketahui bahwa Filsafat Pendidikan Islam itu merupakan suatu kajian secara filosofis mengenai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al Qur’an dan al Hadist sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof Muslim, sebagai sumber sekunder. Dengan demikian, filsafat pendidikan Islam secara singkat dapat dikatakan adalah filsafat pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam atau filsafat pendidikan yang dijiwai oleh ajaran Islam, jadi ia bukan filsafat yang bercorak liberal, bebas, tanpa batas etika sebagaimana dijumpai dalam pemikiran filsafat pada umumnya.

Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Penjelasan mengenai ruang lingkup ini mengandung indikasi bahwa filsafat pendidikan Islam telah diakui sebagai sebuah disiplin ilmu. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa sumber bacaan, khususnya buku yang menginformasikan hasil penelitian tentang filsafat pendidikan Islam. Sebagai sebuah disiplin ilmu, mau tidak mau filsafat pendidikan Islam harus menunjukkan dengan jelas mengenai bidang kajiannya atau cakupan pembahasannya. Muzayyin Arifin menyatakan bahwa mempelajari filsafat pendidikan Islam berarti memasuki arena pemikiran yang mendasar, sistematik. Logis, dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan, ysng tidak hanya dilatarbelakangi oleh pengetahuan agama Islam saja, melainkan menuntut kita untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan. Pendapat ini memberi petunjuk bahwa ruang lingkup filsafat Pendidikan Islam adalah masalah-masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan, seperti masalah tujuan pendidikan, masalah guru, kurikulum, metode, dan lingkungan.

Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam
Prof. Mohammad Athiyah abrosyi dalam kajiannya tentang pendidikan Islam telah menyimpulkan 5 tujuan yang asasi bagi pendidikan Islam yang diuraikan dalam “At Tarbiyah Al Islamiyah Wa Falsafatuha“ yaitu :

1. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia. Islam menetapkan bahwa pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan Islam.
2. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Pendidikan Islam tidak hanya menaruh perhatian pada segi keagamaan saja dan tidak hanya dari segi keduniaan saja, tetapi dia menaruh perhatian kepada keduanya sekaligus.
3. Menumbuhkan ruh ilmiah pada pelajaran dan memuaskan untuk mengetahui dan memungkinkan ia mengkaji ilmu bukan sekedar sebagai ilmu. Dan juga agar menumbuhkan minat pada sains, sastra, kesenian, dalam berbagai jenisnya.
4. Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknis, dan perusahaan supaya ia dapat mengusai profesi tertentu, teknis tertentu dan perusahaan tertentu, supaya dapat ia mencari rezeki dalam hidup dengan mulia di samping memelihara dari segi kerohanian dan keagamaan.
5. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan. Pendidikan Islam tidaklah semuanya bersifat agama atau akhlak, atau sprituil semata-mata, tetapi menaruh perhatian pada segi-segi kemanfaatan pada tujuan-tujuan, kurikulum, dan aktivitasnya. Tidak lah tercapai kesempurnaan manusia tanpa memadukan antara agama dan ilmu pengetahuan.
E. Metode Pengembangan Filsafat Pendidikan Islam
Sebagai suatu metode, pengembangan filsafat pendidikan Islam biasanya memerlukan empat hal sebagai berikut :

Pertama, bahan-bahan yang akan digunakan dalam pengembangan filsafat pendidikan. Dalam hal ini dapat berupa bahan tertulis, yaitu al Qur’an dan al Hadist yang disertai pendapat para ulama serta para filosof dan lainnya ; dan bahan yang akan di ambil dari pengalaman empirik dalam praktek kependidikan.

Kedua, metode pencarian bahan. Untuk mencari bahan-bahan yang bersifat tertulis dapat dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan yang masing-masing prosedurnya telah diatur sedemikian rupa. Namun demikian, khusus dalam menggunakan al Qur’an dan al Hadist dapat digunakan jasa Ensiklopedi al Qur’an semacam Mu’jam al Mufahras li Alfazh al Qur’an al Karim karangan Muhammad Fuad Abd Baqi dan Mu’jam al muhfars li Alfazh al Hadist karangan Weinsink.

Ketiga, metode pembahasan. Untuk ini Muzayyin Arifin mengajukan alternatif metode analsis-sintesis, yaitu metode yang berdasarkan pendekatan rasional dan logis terhadap sasaran pemikiran secara induktif, dedukatif, dan analisa ilmiah.
Keempat, pendekatan. Dalam hubungannya dengan pembahasan tersebut di atas harus pula dijelaskan pendekatan yang akan digunakan untuk membahas tersebut. Pendekatan ini biasanya diperlukan dalam analisa, dan berhubungan dengan teori-teori keilmuan tertentu yang akan dipilih untuk menjelaskan fenomena tertentu pula. Dalam hubungan ini pendekatan lebih merupakan pisau yang akan digunakan dalam analisa. Ia semacam paradigma (cara pandang) yang akan digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena.

Penutup.
Islam dengan sumber ajarannya al Qur’an dan al Hadist yang diperkaya oleh penafsiran para ulama ternyata telah menunjukkan dengan jelas dan tinggi terhadap berbagai masalah yang terdapat dalam bidang pendidikan. Karenanya tidak heran ntuk kita katakan bahwa secara epistimologis Islam memilki konsep yang khas tentang pendidikan, yakni pendidikan Islam.
Demikian pula pemikiran filsafat Islam yang diwariskan para filosof Muslim sangat kaya dengan bahan-bahan yang dijadikan rujukan guna membangun filsafat pendidikan Islam. Konsep ini segera akan memberikan warna tersendiri terhadap dunia pendidikan jika diterapkan secara konsisten.

Namun demikian adanya pandangan tersebut bukan berarti Islam bersikap ekslusif. Rumusan, ide dan gagasan mengenai kependidikan yang dari luar dapat saja diterima oleh Islam apabila mengandung persamaan dalam hal prinsip, atau paling kurang tidak bertentangan.

Tugas kita selanjutnya adalah melanjutkan penggalian secara intensif terhadap apa yang telah dilakukan oleh para ahli, karena apa yang dirumuskan para ahli tidak lebih sebagai bahan perbangdingan, zaman sekarang berbeda dengan zaman mereka dahulu. Karena itu upaya penggalian masalah kependidikan ini tidak boleh terhenti, jika kita sepakat bahwa pendidikan Islam ingin eksis ditengah-tengah percaturan global. (Pen: udhiexz)

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Hanafi, M.A., Pengantar Filsafat Islam, Cet. IV, Bulan Bintang, Jakarta, 1990.
Prasetya, Drs., Filsafat Pendidikan, Cet. II, Pustaka Setia, Bandung, 2000
Titus, Smith, Nolan., Persoalan-persoalan Filsafat, Cet. I, Bulan Bintang, Jakarta, 1984.
Ali Saifullah H.A., Drs., Antara Filsafat dan Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1983.
Zuhairini. Dra, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Cet.II, Bumi Aksara, Jakarta, 1995.
Abuddin Nata, M.A., Filsafat Pendidikan Islam, Cet. I, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1997

15 Desember, 2015

THE TEN COMMANDMENTS DALAM AL-QURAN

Sepuluh Perintah Allah (The Ten Commandment), yang juga dikenal sebagai Dekalog, adalah seperangkat perintah yang telah digambarkan oleh Alkitab yang telah diberikan kepada bangsa Israel oleh Allah di Gunung Sinai (bukit Thursina). Sepuluh Perintah Allah yang terdaftar dua kali dalam Alkitab Ibrani, pertama di Keluaran 20: 1-17, dan kemudian di Ulangan 5: 4-21. Kedua versi menyatakan bahwa Allah tertulis pada dua loh batu, yang Dia berikan kepada Musa. Menurut penulis Perjanjian Baru, Sepuluh Perintah Allah The Ten Commandment secara nyata dikaitkan dengan Musa (Mark 7:10, lihat juga Yohanes 07:19).

Para ilmuwan modern telah menemukan kemungkinan pengaruh hukum dan perjanjian Mesopotamia dan Het, tapi dibagi persis ketika Sepuluh Perintah Allah The Ten Commandments ditulis dan yang menulis mereka.

Perintah-perintah The Ten Commandments tersebut termasuk instruksi untuk menyembah Allah saja, menghormati orang tua, menjaga hari Sabat; larangan penyembahan berhala, penghujatan, pembunuhan, perzinahan, pencurian, ketidakjujuran, dan syahwat. Kelompok agama yang berbeda mengikuti tradisi yang berlainan untuk menafsirkan dan 'menomorkan' The Ten Commandments tersebut.

Tapi tahukah Anda, sebenarnya The Ten Commandments sebenarnya tertulis juga secara lengkap di dalam al-Quran. Begini bunyinya:

  • Berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan…

Janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; 

dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi

dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahaminya. [QS.6:151]


Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa

Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya.

Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendati pun dia adalah kerabat (mu), dan…

Penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat, [QS.6:152] dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan…


Janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. [QS.6:153]

Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. [QS.6:153]


Wallaahu a'lam.


11 Desember, 2015

CARA PRAKTIS TAMBAH RAM TANPA BELI RAM !

Seperti kita tahu, USB flash drive sangat berguna untuk mengangkut data dari satu komputer ke komputer lain. Bagi agan/sista yang masih menggunakan Windows, kita bisa temukan begitu banyak fitur inovatif yang tersedia:

Virtual Memory RAM melalui USB

USB flash drive dapat digunakan untuk boost (meningkatkan) RAM virtual Anda dan memberikan mesin anda kekuatan otak lebih untuk menangani beberapa tugas. RAM mengacu random access memory, yang merupakan memori jangka pendek komputer. Dengan kata-kata yang lebih mudah: memori RAM terus 'memikirkan' beberapa program yang terbuka pada mesin komputer anda.

Meskipun RAM flash drive tidak akan seefektif RAM yang terpasang di komputer, namun tentunya dapat membantu mendorong memori kecil ini untuk menyelesaikan banyak tugas, sementara RAM fisik dapat diinstal dalam sistem. Ini sulit bagi para pengguna laptop yang masih pemula seperti saya ini, karena kadang harus memikirkan dimana belinya, kapan, bagaimana memasangnya, dan lain sebaginya. Waktu, dana, dan tenaga tentu saja sedikit terbuang.

Jadi pada posting kali ini saya mencoba membahas Nambah RAM tanpa beli RAM. Langsung aja ke TKP.

Langkah-langkahnya sangat mudah!

1. Langkah Pertama Cara Praktis Nambah RAM tanpa beli RAM

Masukkan flash disc ke slot USB yang tersedia. Sebuah pilihan auto play mungkin muncul di layar. Jika demikian, pilih opsi, "Speed ​​Up My System." Ini akan membuka menu teknologi ReadyBoost untuk mengalokasikan sebagian dari memori flash drive ke RAM sistem.
Jika pilihan auto play ini tidak muncul di layar, lanjutkan ke langkah dua.

2. Langkah Dua Cara Praktis Nambah RAM tanpa beli RAM


http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2015/12/cara-praktis-tambah-ram.html
http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2015/12/cara-praktis-tambah-ram.html
Buka "My Computer." Flash disc akan memiliki sebuah letter/huruf yang dialokasikan khusus untuk itu. Secara tradisional, hard drive biasanya ada di C, Disc drive atau yang biasa disebut CD ROM biasanya D atau E, sehingga flash disc mungkin di F. Ini berbeda untuk setiap sistem, tergantung pada jumlah hard drive-nya, partisi, dan drive optik yang mungkin Anda miliki.

Jika letter drive tidak dapat ditemukan, cabut drive dan masukkan kembali, perhatikan letter yang muncul di layar.

Jika sudah muncul path atau letter drive yang khusus flash disc, lalu klik kanan, dan pilih "Properties." Dari sini, pilih "ReadyBoost" tab.

3. Langkah Tiga Cara Praktis Nambah RAM tanpa beli RAM

http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2015/12/cara-praktis-tambah-ram.html
Pilih jumlah memori flash untuk mengalokasikan ke RAM. Setelah jumlah RAM telah dipilih, sistem akan mulai menggunakannya:

Anda akan rasakan dorongan langsung dalam kinerja komputer Anda karena sekarang telah menggunakan memori tambahan dari USB flash disc untuk mendapatkan daya otak lebih untuk menuntut tugas multi-tasking.

RAM tambahan ini bagus untuk dimiliki terutama untuk tugas-tugas memori intensif seperti desain grafis, game, atau jika Anda gunakan untuk menjaga banyak jendela terbuka pada waktubersamaan.

 

 

Tips dan Trik

  • Sebaikhya jangan gunakan flash disc yang berisi memori lebih dari 4GB untuk meningkatkan RAM ini
  • Sistem Anda harus memiliki minimal RAM 512MB, dengan demikian perubahannya akan sangat 'terasa'
  • Fitur ini tidak tersedia pada Windows XP atau versi Windows lama.

Kira-kira, itulah penjelasan ringan bagaimana cara Nambah RAM tanpa beli RAM. Moga manfaat. Silakan dishare jika berkenan.

Terima kasih,
Zona Studi

10 Desember, 2015

UMAR BIN KHATTAB: "BID'AH ITU INDAH"

Tidak semua amalan yang tidak pernah dilakukan Nabi SAW menjadi bid’ah, pelakunya sesat, dan amalan yang dilakukan menjadi bid’ah dholalah (kreatifitas sesat). Tidak semua!

Para ulama, dari dulu sampai saiki, di timur atau barat, wetan atau kulon, bersepakat bahwa ‘hal meninggalkan’ (ATAU tidak melakukan sesuatu) “bukanlah suatu prinsif atau konsep untuk menyimpulkan dalil secara khusus”. Metode yang digunakan oleh para sahabat untuk menetapkan suatu hukum syariat itu menjadi wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram adalah mengikuti prinsif istinbath (penyimpulan hukum) dari dalil berdasarkan pada:
  1. adanya nash dari al-Quran
  2. adanya nash dari Sunnah
  3. konsensus ulama atas suatu hukum (ijma’)
  4. qiyas (silogis)
Para ulama berbeda pendapat pada beberapa kaidah pengambilan dalil untuk menetapkan syariat, antara lain:
  1. Pendapat sahabat
  2. Sadduddzaraa’i (penambal cacat)
  3. Praktik penduduk Madinah
  4. Hadis Mursal
  5. Istihsan
  6. Hadis dhaif, dan prinsif-prinsif lain yang dipandang oleh para ulama. Dalam semua ini tidak tertera, hal ‘meninggalkan’ sebagai sebuah prinsif dalam penetapan hukum.
Dengan demikian, sesuatu yang tidak dilakukan secara tersendiri tidak menunjukkan suatu hukum syariat. Ini adalah kesepakatan diantara kaum Muslimin.

Banyak bukti-bukti pendukung dan atsar dari para sahabat radhiyallahu ‘anhum bahwa mereka tidak memahami bahwa Nabi SAW meninggalkan suatu perbuatan sebagai dalil diharamkannya perbuatan itu, bahkan tidak juga sebagai sesuatu yang dimakruhkan. Demikianlah yang dipahami oleh para ahli fiqih dari masa ke masa.

Ibnu Hazm menolak pola hujjah (argumentasi) dari mazhab Maliki dan mazhab Hanafi atas pendapat mereka yang menyatakan makruh shalat dua rakaat sebelum Maghrib dengan sebab Abu Bakar, Umar, dan Utsman tidak melakukannya. Beliau menyatakan,

“Ini bukanlah hujjah yang berimplikasi kepada hukum apapun. Pertama, riwayat tersebut munqathi’ (terputus) karena Ibrahim tidak menjumpai masa hidup seorang pun dari mereka yang kami sebutkan. Dia tidak terlahir melainkan dua tahun setelah terbunuhnya Utsman. Kemudian, seandainya shahih pun tetap tak ada hujjah, karena di dalamnya tidak disebutkan bahwa Abu Bakar dan Umar melarang juga tidak memakruhkannya. Kita tidak menyalahi (prinsif) mereka bahwa meninggalkan perkara sunnah itu boleh”.

(Ibnu Hazm, Al-Muhalla bi Al-Atsar, vol. II, hal. 22).
Jadi, Ibnu Hazm tidak ingin menggali lebih dalam fenomena sahabat meninggalkan shalat dua rakaat sebelum Maghrib tidak membawa kepada konotasi hukum apapun sepanjang mereka tidak mengungkapkan secara tegas tentang kemakruhannya.
Inilah prinsif yang ia tempuh terhadap fenomena sahabat yang meninggalkan suatu ibadah. Dan sikap itu jugalah yang ia ambil dalam menghadapi kenyataan bahwa Nabi SAW meninggalkan suatu ibadah yang hukum dasarnya disyariatkan. Dalam kasus shalat dua rakaat setelah ashar, dia berkata,

“Adapun Hadis Ali bin Abu Thalib memang tidak ada hujjah sama sekali di situ, karena di dalamnya tidak ada kecuali bahwa beliau menyampaikan kabar tentang sesuatu yang sudah diketahui. Yaitu, bahwa beliau tidak melihat Rasulullah SAW melakukannya (dua rakaat setelah ashar). Dia benar dalam perkataannya. Dan tidak disebutkan pelarangan atau kemakruhan tentang hal itu. [Dan tidaklah] Nabi SAW melakukan puasa satu bulan penuh selain Ramadhan; ini tidak menyatakan pasti makruhnya puasa (sunnah satu bulan penuh).”

(Ibnu Hazm, Al-Muhalla bi Al-Atsar, vol. II, hal. 36).
Demikian, dia memahami kenyataan Nabi SAW meninggalkan puasa satu bulan penuh selain Ramadhan bahwa hal itu tidak menunjukkan haram atau makruh puasa satu bulan penuh selain Ramadhan. Dan, meskipun Nabi SAW tidak melakukannya.

Sangat kuat riwayat yang mengatakan bahwa Nabi saw tidak melakukan khutbah di atas mimbar dan malah memilih berkhutbah di atas batang kurma. Namun para sahabat tidak memahami bahwa khutbah di atas mimbar itu bid’ah atau pun haram. Malah mereka justeru berinisiatif membuatkan mimbar untuk beliau.*) Tentulah para sahabat tidak mungkin akan melakukan suatu perbuatan yang diharamkan oleh Nabi SAW. Kesimpulannya, dapat dipahami bahwa mereka tidak memandang bahwa melakukan suatu perbuatan yang telah ditinggalkan Nabi itu sebagai perkara bid’ah.

Contoh lain. Nabi SAW tidak melakukan pengucapan berikut dalam shalat setelah mengangkat kepala dari ruku’:

Robbana wa lakal hamdu hamdan katsiira.... (dst).

---Tuhanku, segala puji bagi-Mu dengan pujian berlimpah ruah..
Sahabat yang membaca doa tersebut sadar bahwa Nabi saw tidak mengamalkan doa tersebut dalam shalatnya. Namun sahabat juga memahami bahwa keengganan Nabi mengerjakannya tidak menjadikan hal itu terlarang. Jika Nabi melarangnya tentulah hal itu menjadi haram hukumnya. Lalu bagaimana mungkin Nabi SAW membiarkan seorang sahabat mengamalkannya jika Beliau meyakini keharamannya?!
Nabi saw tidak menyindir atau menegurnya atas sikap tersebut. Beliau, misalnya, tidak mengatakan “kamu bagus, tapi jangan ulangi!”, atau melarang sahabat tersebut mengarang doa-doa yang lain di dalam shalat. Sebagaimana kita ketahui bahwa tidak baik menunda sebuah penjelasan sampai melewati waktu diperlukannya penjelasan itu.
Hadis tersebut diriwayatkan oleh Rifa’ah bin Rafi’ Azzarqani; dia berkata,

“Suatu hari kami melaksanakan shalat di belakang Nabi Saw ketika beliau mengangkat kepala dari ruku’, seraya berkata, “Sami’allahu liman hamidah”. Seseorang di belakangnya berkata, “Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, pujian yang banyak lagi diberkati”. Setelah shalat selesai, beliau bertanya, “siapa orang yang mengucapkan (doa tadi)?”. Dia menjawab, “Saya”. Beliau bersabda, “Aku melihat lebih dari 30 malaikat bergegas (menyambutnya); siapa diantara mereka yang pertama menuliskan (pahala).” **)

Sayyidina Bilal Ra tidak memahami kenyataan Nabi saw meninggalkan shalat dua rakaat setelah berwudhu bahwa perkara itu tidak boleh, bahkan dia melakukannya dan tidak memberitahu Nabi saw, justeru Nabi Saw yang bertanya kepadanya, “wahai Bilal, sampaikanlah kepadaku tentang amal yang paling diharapkan (diterima) yang kamu praktikkan di dalam Islam. Karena, sesungguhnya aku mendengar suara dua sandalmu di depanku di surga.” Dia menjawab, “Aku tidak mempraktikkan suatu amal yang lebih diharapkan bagiku selain bahwa tiap kali aku berwudhu pada waktu malam atau siang maka aku melakukan shalat dengan wudhu itu semampu aku”.

Dengan demikian kita tahu bahwa shalat setelah berwudhu sudah menjadi sunnah setelah pengakuan Nabi Saw. Akan tetapi, poin di sini adalah pemahaman sahabat terhadap bolehnya membaca doa-doa dan melakukan shalat-shalat pada waktu-waktu yang tidak dilakukan oleh Nabi saw. Kita menyimpulkan dalil dari pemahaman itu bahwa meninggalkan sesuatu tidak mengimplikasikan pelarangan atau kemakruhan. Demikian juga, kita berdalil dengan ketiadaan pengingkaran Nabi terhadap sikap tersebut dan ketiadaan pelarangan para sahabat pada masa selanjutnya.

Dari keterangan-keterangan di atas kita mengetahui bahwa perbuatan meninggalkan suatu amalan oleh Nabi saw, para sahabat, hingga generasi-generasi tiga abad terbaik tidak mengimplikasikan apapun; pengharaman tidak, dan kemakruhan juga tidak, bahkan kedua-duanya pun tidak.

Inilah yang dipahami oleh para sahabat Nabi Saw selama beliau masih hidup. Beliau saw tidak mengingkari pemahaman mereka itu. Demikianlah yang disimpulkan dan dipahami oleh para ulama setelah mereka. Wallahu a'lam.

08 Desember, 2015

RAHASIA KECERDASAN ORANG YAHUDI


Patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship di beberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?" 

07 Desember, 2015

KOMIKUS INDONESIA DIBALIK TRANSFORMERS



Komikus yang berasal dari Indonesia, Chistiawan Lie atau lebih sering dikenal dengan nama Chris Lie ini merupakan komikus kelas dunia. Siapa sangka pemuda lulusan ITB ini adalah salah satu ilustrator komik yang berhasil membuahkan komik-komik terkenal seperti GI Joe dan Transformers.

Selain itu, Chris Lie juga telah menciptakan komik hasil karyanya sendiri, yang berjudul “Return of The Labyrinth” dan diterbitkan oleh Tokyopop. Komik itu adalah komik beraliran manga Jepang yang diproduksi di Amerika. Pada edisi awal terbit, “Return of the Labyrinth” sudah menduduki posisi keempat komik terlaris di Amerika, bersaing dengan komik Naruto.

ARSITEK INDONESIA DIBALIK DESPICABLE ME


http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2015/04/arsitek-indonesia-dibalik-despicableme.html
Hayo, siapa yang nggak kenal Minions? Karakter kuning menggemaskan dalam film Despicable Me dan Despicable Me2 yang booming di tahun 2010 dan 2013 silam ini. Bahkan karena kesuksesan filmnya, hingga saat ini kita masih bisa menemukan figur karakter ini dimanapun; boneka, gantungan kunci, tas, dan masih banyak lagi. Yang mungkin kalian belum tahu adalah fakta bahwa arsitek di balik kelahiran Minions merupakan seorang pria berdarah Indonesia, Pierre Coffin.

Dia merupakan putra dari penulis ternama Indonesia, N.H Dini. Karena kesuksesannya ini dia akan bekerja sama dengan selebriti Hollywood papan atas di proyek film yang selanjutnya. Apakah kalian tahu bahwa karakter Minions menggunakan campuran berbagai bahasa termasuk Indonesia? Coba deh tonton filmnya lagi dan cari tahu di adegan mana karakter Minions ini mengucapkan kata “Terima kasih”.

ANAK BANGSA DALAM PROYEK FILM-FILM BOX OFFICE AMERIKA



http://taufiqmunir.blogspot.co.id
Rini Sugianto yang jenius
Satu lagi animator wanita Indonesia yang berprestasi di kancah Internasional, Rini Sugianto. Salah satu film karyanya adalah “Hobbit 2:
The Desolation of Smaug”. 

Selain Hobbit 2, Rini juga pernah tergabung dalam tim animator film “The Advantures of  Tintin”, “The Avengers”, “Iron Man 3″, “Hunger Games: Catching Fire”, “Hobbit 1″, dan “the Dawn of the Planet of the Apes”. 

Tidak menyangka ‘kan kalau ternyata ada anak negeri di balik film-film Internasional yang selama ini kita gemari?

PUTRA INDONESIA DIBALIK FILM-FILM DISNEY



Nama lengkapnya Wira Winata. Pria yang memiliki hobi menggambar kartun ini sekarang sudah sukses 
menggeluti bisnis animasi. Bahkan, perusahaan rumahan yang didirikannya sekarang sudah memiliki klien besar seperti: Buena Vista Games, Disney TV, Microsoft, dan masih banyak lagi. 


Tidak tanggung-tanggung perusahaan
kecilnya sekarang ini juga terlibat dalam sebuah proyek film bersama 
Cartoon Network dan Gotham Group. 

Ini semua terjadi karena dia tetap kekeuh menekuni hobi menggambarnya dan menyukai dunia kartun walaupun banyak orang yang memandang dengan sebelah mata.

UPIN IPIN TERINSPIRASI DARI INDONESIA


http://taufiqmunir.blogspot.co.id/2015/04/upin-ipin-terinspirasi-dari-indonesia.html
Marsha Chikita
Putri dari musisi Ikang Fawzi dan artis ternama Marissa Haque ini sebenarnya ingin berkuliah di jurusan Seni Murni ITB. Namun karena tidak disetujui oleh orang tuanya, maka dia beralih ke Multimedia University di Malaysia. Kegigihannya serta bakat yang dimiliki mampu membuatnya bekerja di  Las’ Copaque Production. Perusahaan tersebut juga menjadi
rumah produksi dari kartun Upin Ipin yang sering kita tonton sore hari.

Namun, keberhasilannya di sana tidak membuatnya lupa pada negeri sendiri. Marsha Chikita justru kembali ke Indonesia dan membuka perusahaan animasi sendiri. Semoga nantinya dunia perfilman Indonesia
makin maju dengan adanya bakat-bakat muda yang bertalenta ya. Amin

KEUTAMAAN KAUM DHUAFA

Kekuatan dan kelemahan, kesehatan dan sakit, masa muda dan tua dan sebagainya merupakan fenomena kehidupan manusia di alam semesta. Tidak ada satu 'kondisi' yang berlangsung terus menerus tanpa adanya 'kondisi' lain. Ini merupakan hikmah ilahi yang sangat tinggi, sehingga segala sesuatu pasti ada lawannya. Dengan demikian manusia akan tetap terus berusaha menjaga keseimbangan dalam setiap kondisi dan situasi. Nikmat meniscayakan rasa syukur dan kelemahan menuntut adanya kesabaran. Manusia dituntut untuk menghargai kondisi semacam ini, sehingga orang kuat tidak menjadi congkak terhadap orang lemah. Orang sehat tidak perlu berbesar hati di hadapan orang sakit.

Merasa rendah diri dalam setiap keadaan dianjurkan dan pelakunya akan mendapatkan pahala. Bahkan sifat ini sangat penting dan sesuai dengan kondisi orang yang tengah dilanda musibah semacam ini.

Allah swt berfirman: "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka." (QS. Al Kahfi: 28)

Maksudnya didiklah jiwa agar tetap bersabar dalam bergaul dengan orang-orang lemah pada setiap waktu dan keadaan. Dengan begitu mereka telah meminta keridhaan Allah. Tidak diperbolehkan mengabaikan orang-orang lemah dengan mengalihkan pandangan kepada orang lain.

Sunah Nabi juga telah memberi kabar gembira bagi orang-orang lemah, yaitu surga. Hadits juga mengabarkan bahwa orang-orang lemah lebih dekat kepada Allah dibanding manusia lain dan surga merupakan tempat tinggal bagi orang-orang lemah, sementara neraka merupakan tempat bagi orang-orang yang sombong dan keras kepala.

Bukhari dan Muslim dalam Kitab "Shahihain" meriwayatkan dari Haritsah bin Wahab ra, bahwa dia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: "Maukah engkau aku beritahu siapa ahli surga? Yaitu orang-orang yang teramat lemah, jika dia bersumpah maka dia Allah akan mewujudkannya, dan maukan engkau aku beritahu siapa ahli neraka? Mereka adalah orang-orang yang keras dan sombong."

Hadits ini menunjukkan larangan untuk berlaku kasar, sombong dan angkuh dan menganjurkan untuk bersikap rendah diri di mata orang-orang mukmin.

Dalam hadits muttafaq alaih lain diriwayatkan dari Abu al Abbas Sahal bin Sa'ad as Sa'idi ra, dia berkata: "Ada seorang laki-laki yang melewati Rasulullah saw, lalu Beliau berkata kepada orang yang sedang duduk dekat beliau: 'Bagaimana menurut engkau tentang orang ini?' Lalu dia menjawab: 'Orang itu termasuk manusia paling mulia, demi Allah orang ini layak jika dia meminang maka hendaknya langsung dinikahkan, dan jika memberi syafa'aat maka akan diterima'. Rasul pun diam. Kemudian seorang laki-laki lain melewati beliau lagi, lalu beliaupun bertanya: 'Bagaimana orang ini menurutmu?' Dia pun menjawab: 'Wahai rasulullah, ini orang muslim yang fakir, dia layak jika meminang untuk tidak dinikahkan, dan jika memberi syafa'at maka tidak diterima syafaatnya, dan jika dia berkata maka tidak perlu didengar ucapannya. Kemudian Rasulullah saw berkata lagi: 'Justru orang ini lebih baik di muka bumi seperti halnya yang tadi."

Ini adalah perbandingan yang jelas antara tradisi kaum Jahiliah dan orang-orang materialistis pada zaman kita dengan tradisi ahlul iman dan orang-orang yang selalu beramal untuk akhirat dan dunia sekedarnya. Dari perbandingan ini terlihat bahwa yang dipandang dari seseorang adalah kadar ketakwaan dia kepada Allah dan amal shalehnya, bukan keturunan atau kemuliaan dalam berbicara, atau dengan harta dan kekayaannya.

Hadits ini juga mengandung perintah untuk tidak mengabaikan orang-orang fakir, karena banyak orang gembel kusut yang lebih baik ketimbang orang yang memiliki pangkat dan kekayaan. Ketinggian pangkat dan penguasaan materi di dunia tidak sama sekali berpengaruh dalam timbangan Islam.
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Banyak orang gembel kusut didorong mendekati pintu surga, jika bersumpah dengan nama Allah maka Allah akan mewujudkan sumpahnya."
Atau jika dia bersumpah demi ingin mendapat kemuliaan Allah, maka Allah akan mewujudkan tujuannya, mengabulkan permintaannya dan memberi apa yang diinginkannya.

Lain dengan keterangan tadi, Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: "Akan datang seorang laki-laki yang besar lagi gemuk pada hari kiamat, di mata Allah dia tidak lebih berat dari  sayap nyamuk."

Muslim juga meriwayatkan dari Abu Sa'id al Khudri ra, bahwa Nabi saw bersabda: "Surga dan neraka melakukan protes. Neraka berkata: kenapa aku menjadi tempat bagi orang-orang yang sombong lagi takabbur. Kemudian surga juga berkata: mengapa aku menjadi tempat orang-orang yang paling miskin dan paling lemah. Akhirnya Allah memutuskan antara keduanya. Surga adalah rahmatKu, dengan engkau Aku memberi rahmat kepada siapa saja, dan neraka adalah azabKu, dengan engkau Aku bisa mengazab siapa saja, dan keduanya tetap akan Aku isi."

Allah akhirnya memberitahu apa yang dikehendakiNya dari surga dan neraka. Dan masing-masing dari surga dan neraka akan ada yang mengisinya.

Dalam hadits lain muttafaq alaih yang menerangkan tentang golongan-golongan ahli surga dan ahli neraka, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid ra, bahwa Nabi saw bersabda: "Aku berdiri di depan pintu surga, aku temukan kebanyakan yang memasukinya adalah orang-orang miskin, dan orang-orang kaya tidak diperkenankan memasukinya, sementara itu penduduk neraka telah diperintahkan untuk masuk neraka, dan aku pun berdiri di depan pintu neraka, aku temukan kebanyakan yang memasukinya adalah perempuan."

Hadits ini mengandung kabar tentang hal-hal ghaib, yaitu tentang ahli surga dan ahli neraka. Penduduk surga adalah orang-orang miskin dan kaum papa sementara kebanyakan ahli neraka adalah perempuan yang bermaksiat kepada Allah, meninggalkan kewajiban, menolak kebaikan dan keindahan, terutama menolak untuk berbuat baik terhadap suami. Begitulah kondisinya perempuan-perempuan yang bermaksiat.

Walau begitu, dalam diri perempuan tetap ada kadar kesucian yang tinggi sehingga mereka pun akan berlomba-lomba dengan kaum laki-laki dalam mendapatkan derajat surga yang paling tinggi, karena ukuran yang dianggap dalam mendapatkan surga adalah amal saleh. (Taufik Munir)

TAFSIR KEPEMIMPINAN

Ayat-ayat yang berhubungan dengan Kepemimpinan
 

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh Telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. (QS. Ali Imran: 118)


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi penolong [368] dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)? (QS. Annisa: 144)


[368] wali jamaknya auliyaa: berarti teman yang akrab, juga berarti pelindung atau penolong.


Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. Annisa: 59)